Wednesday, November 30, 2016

Thought for the Day - 30th November 2016 (Wednesday)

Company of the pious (Satsanga) leads you to gradually withdraw from entangling worldly activities. When a bit of cold coal is placed in the midst of glowing cinders and when the fire is fanned, the coal too glows with fire. Fire of Wisdom (Jnana agni) operates similarly. Individual effort and Divine Grace are both interdependent. Without effort, there will be no conferment of grace; without grace there can be no taste in the effort. To win that precious Grace from the Lord, all you need is only faith and virtues. You need not praise Him to win His favour. Praise feeds the fire of egoism and fogs genuine faith. God does not like mere external verbal praise and offerings of kind. He is yours and you are His. The entire mankind is God’s family. Knock with faith: the doors of Grace will open. Open your door! The Sun’s rays waiting outside will flow silently in and flood your room with light.


Bergaul dengan orang yang baik (Satsanga) menuntunmu secara teratur untuk menarikmu dari keterlibatan dalam kegiatan duniawi. Ketika batu bara yang dingin ditempatkan di tengah-tengah bara api yang hangat dan ketika api dihembuskan maka batu bara itu juga akan berpijar dengan api. Api kebijaksanaan (Jnana agni) bekerja dengan cara yang sama. Usaha individu dan karunia Tuhan keduanya saling tergantung. Tanpa adanya usaha, maka tidak akan ada curahan karunia; tanpa karunia maka tidak akan ada  rasa di dalam usaha. Untuk bisa mendapatkan karunia yang begitu berharga dari Tuhan, semua yang engkau perlukan hanyalah keyakinan dan kebajikan. Engkau tidak perlu untuk memuji-Nya untuk bisa mendapatkan hati-Nya. Pujian hanya memberikan bahan bakar bagi egoisme dan mengaburkan keyakinan yang murni. Tuhan tidak suka pada pujian luar yang bersifat verbal saja dan persembahan jenis ini. Beliau adalah milikmu dan engkau adalah milik-Nya. Seluruh umat manusia adalah keluarga Tuhan. Ketuklah pintu dengan keyakinan: pintu karunia akan terbuka. Bukalah pintumu! Maka cahaya matahari yang sedang menunggu di luar akan masuk secara tenang dan menerangi kamarmu dengan cahaya. (Divine Discourse, Mar 27 1966)

-BABA

No comments:

Post a Comment