Wednesday, March 29, 2017

Thought for the Day - 29th March 2017 (Wednesday)

To reform one’s tendencies and character is indeed an uphill task. One may have studied all the text-books of spiritual practice, also read all the scriptures, and may even have lectured for hours on them; but one slips into error when confronted by temptation. Like the land that is parched, the heart may appear to be free from any crop of evil, but when the first showers fall, the seeds and roots underneath the soil change the parched land into a carpet of green. You may have the best of vegetables, you may have the most capable chef in the world, but if the copper vessel in which you prepare the soup is not tinned, the dish you cook will be highly poisonous. Similarly, you must ‘tin’ your heart with truth, right conduct, peace and divine love. Only then will it become a vessel fit to repeat holy names, practice meditation, observe religious vows, do ritualistic worship, and so on.


Untuk merubah kecenderungan dan karakter seseorang sebenarnya adalah tugas yang berat. Seseorang mungkin mempelajari semua naskah spiritual, dan juga membaca semua naskah suci, dan bahkan mungkin memberikan ceramah selama berjam-jam tentang naskah suci itu; namun seseorang tergelincir masuk pada kesalahan ketika dihadapkan dengan godaan. Seperti halnya tanah yang kering, hati mungkin kelihatan bebas dari berbagai jenis tumbuhan kejahatan, namun ketika curahan hujan pertama jatuh maka benih dan akar yang ada di bawah tanah merubah tanah yang kering menjadi bentangan karpet hijau. Engkau mungkin memiliki sayuran yang terbaik, engkau mungkin memiliki tukang masak yang terbaik di dunia, namun jika kuali yang dipakai untuk memasak supnya tidak dilapisi dengan timah maka makanan yang engkau masak akan sangat beracun. Sama halnya, engkau harus “melapisi” hatimu dengan kebenaran, kebajikan, kedamaian dan kasih illahi. Hanya dengan demikian maka hati menjadi wadah yang tepat untuk mengulang-ulang nama suci, menjalankan meditasi, menjalankan tirakat agama, melakukan pemujaan ritual, dan sebagainya. (Divine Discourse, 13 Jan 1965)

-BABA

No comments:

Post a Comment