Thursday, March 9, 2017

Thought for the Day - 8th March 2017 (Wednesday)

Giving up the little ‘I’ is the true meaning of renunciation (Tyaga). Tyaga does not mean running away from the hearth and home into the jungle. It means sublimating every thought, word and deed as an offering to God and saturating all acts with Divine intent. This is the best spiritual practice to cultivate selfless love. Love gives for ever, it never asks another to give. Shower it, and you will be showered in return. Selfless love thrives on renunciation, they are inseparable. The essential reality of a human being rejects the ego as a blemish. When you sincerely investigate into the question, “Who am I”, you will find that everyone is included in ‘I’, and your love will expand limitlessly. Ego should not be allowed to express itself freely, as it smothers the spring of love. God is love, so all things created by God are filled with love.


Melepaskan ‘aku’ yang kecil adalah makna yang sebenarnya dari pengorbanan (Tyaga). Tyaga bukan berarti meninggalkan tanggung jawab dan rumah untuk pergi ke dalam hutan. Tyaga berarti menghaluskan setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan sebagai persembahan kepada Tuhan dan memenuhi semua perbuatan untuk tujuan pada Tuhan. Inilah latihan spiritual yang terbaik untuk meningkatkan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri. Kasih selalu memberi selamanya, kasih tidak pernah meminta yang lain untuk memberikan. Curahkan kasih maka engkau akan dicurahkan dengan kasih kembali. Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri berkembang dengan pesat pada pengorbanan karena keduanya tidak bisa dipisahkan. Kenyataan yang mendasar dari manusia adalah menolak ego sebagai sebuah cacat cela. Ketika engkau dengan tulus menyelidiki sampai pada pertanyaan, “siapakah aku”, engkau akan menemukan bahwa setiap orang adalah termasuk ke dalam ‘aku’, dan kasihmu akan berkembang tanpa batas. Ego seharusnya tidak diizinkan mengungkapkan dirinya dengan bebas, karena ego menahan mekarnya kasih. Tuhan adalah kasih, jadi semua benda diciptakan oleh Tuhan diisi dengan kasih. (Divine Discourse, Jul 17, 1981)

-BABA

No comments:

Post a Comment