It is indeed a pity that people are choosing not to eat the most nourishing fruit from the garden of Nature. People are climbing the wrong tree and seeking to pluck the wrong fruits, so their appetite is ruined, their taste is vulgarised and their health is destroyed. Only the glory of the Lord can satisfy the hunger of a person, for that person is part of that glory. You can win the Grace of the Lord only by practising righteousness. Righteousness naturally induces the spirit of self-surrender and assiduously cultivates it. With the training that the practice of right conduct (dharma) gives to your senses, your feelings and emotions, you can have steady faith and steady detachment. The Lord is Dharma conceived as a personality. Lord Rama indeed was known as ‘Vigrahavan Dharma’, Righteousness Personified. If you step outside the bounds of righteousness and play foul, you will never win the game of life!
Ini adalah memang sangat disayangkan bahwa orang-orang lebih memilih untuk tidak mengkonsumsi buah yang paling bergizi dari kebun alam. Orang-orang sedang memanjat pada pohon yang salah dan mencoba untuk memetik buah yang salah, sehingga selera mereka rusak, cita rasa mereka rendah dan kesehatan mereka hancur. Hanya kemuliaan Tuhan dapat memuaskan rasa lapar seseorang, karena orang itu adalah bagian dari kemuliaan. Engkau dapat memenangkan rahmat Tuhan hanya dengan menjalankan kebajikan. Kebajikan secara alami mempengaruhi semangat berserah diri dan dengan tekun meningkatkannya. Dengan latihan menjalankan kebajikan (dharma) memberikan ke inderamu, perasaanmu, dan emosi, engkau bisa memiliki keyakinan yang mantap dan tanpa keterikatan yang teguh. Tuhan adalah Dharma dipahami sebagai sebuah kepribadian. Sri Rama sejatinya dikenal sebagai ‘Vigrahavan Dharma’, perwujudan kebajikan. Jika engkau melangkah keluar melewati batas kebajikan dan bermain curang maka engkau tidak akan pernah memenangkan permainan hidup! (Divine Discourse, Jan 25, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment