Tuesday, July 25, 2017

Thought for the Day - 23rd July 2017 (Sunday)

The age span 16-30 years is crucial, for that is the period when life adds sweetness to itself, when talents, skills and attitudes are accumulated, sublimated and sanctified. If the tonic of unselfish service (seva) is administered to the mind during this period, life's mission is fulfilled, for the process of sublimation and sanctification will be hastened by this tonic. Do not serve for the sake of reward, attracting attention, or earning gratitude, or from a sense of pride at your own superiority in skill, wealth, status or authority. Serve because you are urged by love. If and when you fail, ascribe the failure to your own inadequacy, insincerity or ignorance. Examine the springs of action; disinfect them from all trace of ego. Do not throw the blame on the recipients of the seva, or on your collaborators and co-workers, or on God. When you succeed, ascribe the success to the Grace of God, who urged you on, as love from within you.


Di rentang usia 16-30 tahun adalah bersifat krusial, karena di usia ini ketika kehidupan menambahkan rasa manis di dalamnya, ketika talenta, keahlian, dan sikap dikumpulkan, dihaluskan dan disucikan. Jika kekuatan pelayanan tanpa mementingkan diri sendiri (seva) diberikan pada pikiran pada rentang usia ini maka misi hidup terpenuhi, karena proses perubahan dan penyucian akan dipercepat dengan penguatan ini. Jangan melayani untuk kepentingan agar dihargai, mencari perhatian atau mendapatkan ucapan terima kasih, atau dari hasrat untuk berbangga atas kelebihan dari keahlianmu, kekayaan, status atau kekuasaan. Layanilah karena engkau didorong oleh kasih. Jika dan ketika engkau gagal, anggap kegagalan sebagai kekurangan, ketidaktulusan atau kebodohanmu. Periksa gerakan dari perbuatan; hapuskan perbuatan itu dari semua jejak ego. Jangan melemparkan kesalahan pada yang menerima pelayanan, atau pada rekan kerja atau pada Tuhan, ketika engkau berhasil, anggaplah keberhasilan itu datang dari karunia Tuhan yang mendorongmu sebagai kasih dari dalam dirimu. (Divine Discourse, May 19, 1969)

-BABA

No comments:

Post a Comment