Wednesday, December 13, 2017

Thought for the Day - 13th December 2017 (Wednesday)

Do not grieve, nor be the cause of grief. The very embodiment of Ananda (Bliss) is in you, as in others, as in all else. In spite of a multiplicity of containers, the contained is the same. That is the principle of Sat, Chit and Ananda (Being, Awareness, Bliss). The minutest atom and the mightiest star - both are basically one. All are, in truth, Brahman or Divine. You read in the sacred books that Lord Vishnu has the Garuda (Eagle) as His carrier, that Shiva has the Nandi (Bull) as His vehicle, that Lord Brahma rides on a Hamsa (Swan), that Lord Subrahmanya travels on a peacock, and that Shani has the crow as his vehicle. Ganesha rides on a mouse, though he is stupendously corpulent and has the head of an elephant! This does not mean that the Gods are helpless without these animals and birds as instruments of locomotion. It only reveals that no bird or beast is to be despised, for the Divine is using each as His instrument. Seen as deha (body), all are distinct; seen as dehi (the embodiment), Brahman, all are One.


Jangan bersedih hati, atau juga menjadi sebab dari kesedihan. Perwujudan dari Ananda (kebahagiaan) adalah ada di dalam dirimu, seperti halnya juga di dalam diri yang lain, dan juga dalam semua yang lainnya. Sekalipun ada berbagai jenis wadah yang ada namun isi di dalamnya adalah sama. Itu adalah prinsip dari Sat, Chit, dan Ananda (keberadaan, kesadaran, kebahagiaan). Atom yang paling kecil dan bintang yang paling kuat – keduanya pada dasarnya adalah satu. Semuanya adalah, dalam kebenaran adalah Brahman atau Tuhan. Engkau membaca dalam kitab suci bahwa Sri Wisnu memiliki burung Garuda sebagai wahana Beliau, sedangkan Dewa Shiva memiliki Nandi sebagai wahana Beliau, dan Dewa Brahma memiliki Hamsa (angsa), serta Dewa Subrahmanya berkeliling dengan merak, sedangkan Shani memiliki burung gagak sebagai wahana-Nya. Ganesha menunggangi tikus, walaupun Dewa Ganesha sangat perkasa dan memiliki kepala gajah! Ini tidak berarti bahwa Tuhan adalah tidak berdaya tanpa binatang dan burung ini sebagai wahana-Nya. Ini hanya untuk mengungkapkan bahwa tidak ada burung atau binatang yang layak untuk dipandang hina atau rendah, karena Tuhan menggunakan masing-masing dari binatang dan burung itu sebagai wahana-Nya. Dilihat sebagai deha (tubuh), semuanya  adalah berbeda; dilihat sebagai (yang bersemayam di dalamnya) yaitu Brahman maka semuanya adalah Satu. (Divine Discourse, Jan 13, 1969.)

-BABA

No comments:

Post a Comment