Friday, December 22, 2017

Thought for the Day - 22nd December 2017 (Friday)

Dharmakshetra and Kurukshethra are not merely places near Delhi or Hastinapur on the map of India. Nor are the Pandavas and Kauravas merely princely clans figuring in the tale. The human body is called kshetra (field), and so Dharmakshetra, is in every one. When the owner of the body discards all desires, passions and impulses, then the body becomes Dharma-kshetra (the field of righteousness)! A child has in its heart only Dharmakshetra, for it has not developed sensual desires. It accepts whatever is offered. Its ego is not yet ramified into the objective world of multiplicity. But later, when it grows branches and foliage, the Dharmakshetra takes the shape of Kurukshetra - the battlefield where the mind struggles between hope and despair, and is forced to consume the diverse fruits, sweet and bitter, as a result of its own choice of actions. Actions illumined by Jnana or wisdom bring about success. The Jnana that God alone exists can win the grace of God!
Dharmakshetra dan Kurukshethra bukanlah hanya sebuah tempat dekat kota Delhi atau Hastinapur dalam peta India. Bukan juga para Pandawa dan Kaurawa hanya para pangeran yang ada dalam kisah ini. Tubuh manusia disebut dengan kshetra (lapangan), dan begitu juga dengan Dharmakshetra, adalah ada dalam diri setiap orang. Ketika pemilik dari tubuh ini melepaskan semua keinginan, nafsu dan dorongan hati, maka tubuh menjadi Dharma-kshetra (lapangan kebajikan)! Seorang anak hanya memiliki Dharmakshetra di dalam hatinya, karena hatinya tidak mengembangkan keinginan sensual dan menerima apapun yang diberikan. Egonya belum bercabang pada berbagai bentuk keinginan duniawi. Namun selanjutnya, ketika ego ini menumbuhkan dahan dan daunnya, maka Dharmakshetra mengambil bentuk menjadi Kurukshetra – lapangan perang dimana pikiran berjuang keras diantara harapan dan putus asa, dan dipaksa untuk mengkonsumsi berbagai jenis buah, manis dan pahit, dan sebagai hasil dari pilihan dari perbuatan yang dilakukan. Perbuatan diterangi oleh Jnana atau kebijaksanaan akan membawa pada kesuksesan. Jnana itu sendiri yang bisa mendapatkan rahmat Tuhan! (Divine Discourse, May 12, 1969)

-BABA

No comments:

Post a Comment