Thursday, April 5, 2018

Thought for the Day - 3rd March 2018 (Tuesday)

The conquest of the ego is a hard task; years of persistent effort are needed to get success in this endeavour. Think of this example – Have you tried to break the coconut as soon as it comes from the coconut tree? The shell is covered compactly by a coat of fibre. You cannot break the nut by hitting even with a crowbar. Take off the fibrous armour, then breaking it is easy. When you take a coconut to be offered in the temple, you remove the fibre, and then offer it to God by breaking it into two halves. This is the symbol for destroying the ego and surrendering to the Lord. So also in life, you must remove the fibre of desire for sense-objects and then, go before the Lord devoid of desire and anger (kama and krodha); there you declare that you are egoless by breaking the coconut into two. You are then accepted!

Penaklukan ego adalah pekerjaan yang sulit; usaha yang berkesinambungan selama bertahun-tahun sangat diperlukan untuk bisa berhasil dalam usaha ini. Coba pikirkan contoh ini – pernahkah engkau mencoba memecahkan kelapa langsung saat jatuh dari pohonnya? Tempurung kelapa tertutupi sepenuhnya dengan lapisan serabut. Engkau tidak bisa memecahkannya bahkan dengan menggunakan linggis. Lepaskan dan kupas serabut yang menutupinya, kemudian memecahkan kelapa itu menjadi lebih mudah. Saat engkau membawa kelapa untuk dipersembahkan di tempat suci, engkau melepaskan serabutnya, dan kemudian mempersembahkan kelapa itu kepada Tuhan dengan memecahkannya menjadi dua bagian. Ini adalah simbol dari menghancurkan ego dan menyerahkannya kepada Tuhan. Begitu juga dalam hidup, engkau harus melepaskan serabut keinginan pada objek-objek yang diterima oleh indera dan kemudian sujud di hadapan Tuhan sama sekali tanpa keinginan dan kemarahan (kama dan krodha); disana engkau menyatakan bahwa engkau tanpa ego dengan memecahkan kelapa menjadi dua. Engkau kemudian dapat diterima! [Divine Discourse, Mar 29, 1965]

-BABA

No comments:

Post a Comment