Monday, June 25, 2018

Thought for the Day - 22nd June 2018 (Friday)

There are two things that draw one’s mind: hitha (the beneficial) and priya (the pleasant). Prefer the beneficial to the pleasant, for the pleasant might lead you down the sliding path into the bottomless pit. Vibhishana spoke hitha to Ravana, but he lent his ear to the priya that his sycophantic ministers spoke. He sealed his fate by this preference of pleasant over beneficial. The true doctor is interested in curing you of all illness and so, he advises hitha to restore your health; the Guru is such a doctor. Obey him even when his prescription is unpalatable, for, you will be cured! People suffer from the fever of the senses and they try the quack remedies of recreations, pleasures, picnics, banquets, dances, etc., only to find that the fever does not subside. The fever can subside only when the hidden virus is rendered ineffective. That virus will die only when the rays of jnana (wisdom) fall upon it.


Ada dua hal yang menarik pikiran seseorang: hitha (yang menguntungkan) dan priya (yang menyenangkan). Pilihlah yang menguntungkan daripada yang menyenangkan, karena yang menyenangkan dapat membawamu terperosok ke dalam lubang yang tidak beralas. Wibhishana berbicara hitha kepada Ravana, namun Ravana mendengarkan priya yang disampaikan oleh para menterinya yang penjilat. Ravana mengunci takdirnya dengan memilih kesenangan daripada yang bermanfaat. Dokter yang sejati tertarik untuk menyembuhkanmu dari semua penyakit dan karena dokter menasihatkanmu hitha untuk mengembalikan kesehatanmu; Guru adalah dokter yang seperti itu. Patuhilah dia bahkan ketika resepnya tidak enak, karena engkau akan disembuhkan! Manusia menderita demam dari indria dan mereka mencoba pengobatan palsu seperti rekreasi, kesenangan, piknik, perjamuan, tarian, dsb, dan mereka hanya mendapatkan bahwa demam itu tidak reda. Demam dapat diredakan hanya ketika virus yang tersembunyi dibuat tidak efektif. Virus itu hanya akan mati ketika cahaya jnana (kebijaksanaan) menyinarinya. (Divine Discourse, Mar 16, 1966)

-BABA

No comments:

Post a Comment