Monday, April 29, 2019

Thought for the Day - 25th April 2019 (Thursday)

Just as a fish can live only when it is immersed in water and feels the element all around it, so too the human is an animal that can live only when immersed in bliss. One must have bliss not only at home, in society, and in the world but, more than all, in the heart. As a matter of fact, bliss in the heart produces bliss everywhere. The heart is the spring of joy. That spring has to be touched by constant meditation, recitation of God’s name, and the intermittent dwelling on the glory, the grace, and the inexhaustible manifestations of the Lord. Hold fast to the goal; the devotee should never turn back. Never give way to doubt or despair. A person driving a car concentrates on the road, anxious to save themselves and others from accident. In this case, fear induces single-mindedness. Love is a greater force that helps concentration. With steady and resolute love, concentration becomes intense and unshakeable.


Sepertinya halnya seekor ikan yang hanya dapat hidup ketika ikan berada di dalam air dan merasakan unsur air di sekitarnya, begitu juga dengan manusia yang hanya dapat hidup ketika ada di dalam kebahagiaan. Seseorang harus memiliki kebahagiaan tidak hanya di dalam rumah, di masyarakat, dan di dunia namun lebih daripada semuanya adalah kebahagiaan di dalam hati. Sebagai sebuah kenyataan, kebahagiaan di dalam hati menghasilkan kebahagiaan dimana-mana. Hati adalah sumber dari suka cita. Sumber itu harus disentuh dengan meditasi yang tanpa henti, pengulangan nama Tuhan dan perenungan pada kemuliaan, karunia, dan manifestasi Tuhan yang tidak ada habis-habisnya. Pegang teguh pada tujuan; bhakta seharusnya tidak pernah mundur. Jangan pernah memberikan ruang bagi keraguan atau rasa putus asa. Seseorang yang mengemudikan mobil berkonsentrasi pada jalan, cemas untuk menyelamatkan dirinya dan orang lain dari kecelakaan. Dalam hal ini, ketakutan meningkatkan pemusatan pikiran. Cinta kasih adalah kekuatan yang lebih besar yang membantu konsentrasi. Dengan cinta kasih yang mantap dan pasti, konsentrasi menjadi kuat dan tidak tergoyahkan. (Divine Discourse, Nov 23, 1961)

-BABA

No comments:

Post a Comment