Wednesday, May 15, 2019

Thought for the Day - 14th May 2019 (Tuesday)

The waters of the river might be dirty, but the devotee who sips it with a mantra or a hymn in praise of God on his lips transmutes it into sanctified water. The body becomes healthy by exercise and work; the mind becomes healthy by devout contemplation and remembrance of the divine name (namasmarana), and by regular, well-planned discipline, joyfully accepted and carried out. Nonviolence is the rice, dedication is the gram (chickpea flour), expiation are the raisins, and repentance is the jaggery (unrefined cane sugar). Mix all these well with the ghee (clarified butter) of virtue. That is the offering you should make to your chosen deity, not the paltry stuff you make out of articles obtained for a paisa in the shops! The Gopis knew this secret passage to the heart of the Lord, that is why they realised Him quickly and fast.


Air yang ada di sungai mungkin kotor, namun bhakta yang meminumnya dengan melantunkan mantra atau pujian kepada Tuhan di bibirnya merubah air sungai itu menjadi air yang suci. Tubuh menjadi sehat dengan latihan dan kerja; pikiran menjadi sehat dengan perenungan dan mengingat Tuhan (namasmarana) dengan taat, serta dengan teratur, disiplin yang direncanakan dengan baik, diterima serta dijalankan dengan penuh suka cita. Tanpa kekerasan adalah beras, dedikasi adalah tepung gram, penebusan dosa adalah kismisnya, serta tobat adalah gula merah. Campurkan semuanya itu dengan ghee (minyak samin) kebajikan. Itu adalah persembahan yang seharusnya engkau buat untuk Tuhan pilihanmu, bukan dengan barang-barang remeh yang engkau beli sangat murah dari toko! Para Gopi mengetahui jalan rahasia ini ke hati Tuhan, itulah sebabnya mengapa mereka menyadari Tuhan dengan cepat. (Divine Discourse, Sep 06, 1963)

-BABA

No comments:

Post a Comment