Arise, awake! Establish once again the kingdom of God (Ramarajya), resplendent with mansions of truth, righteousness (dharma) and peace. Practice the eternal religion of love, quench the burning flames of ignorance, peacelessness, injustice, and envy with the waters of love, forbearance and truth. Develop the feeling of mutuality. Each one should realise their own faults and understand that there is no use in searching for faults in others. It is a mere waste of time; it also breeds quarrels. So give up that trait. If this opportunity is missed, when and how will you redeem yourself? Don’t yield to dejection, but say ‘finis’ to all the un¬righteousness deeds of the past. Repent sincerely and tread the path of prayer to God, good deeds and brotherly love. Sweep away all jealousy and anger. Remember the rules taught by holy personages, characteristics lived and taught by the most eminent and of the reign of God.
Bangunlah, bangkit! Sekali lagi membangun kerajaan Tuhan (Ramarajya), gemerlap dengan rumah-rumah kebenaran, kebajikan (dharma), dan kedamaian. Praktikkan agama cinta-kasih yang abadi, padamkan api kebodohan, ketidakdamaian, ketidakadilan, dan iri hati dengan air cinta-kasih, kesabaran, dan kebenaran. Kembangkan perasaan kebersamaan. Setiap orang harus menyadari kesalahan mereka sendiri dan memahami bahwa tidak ada gunanya mencari kesalahan orang lain. Itu hanya buang-buang waktu saja; itu juga melahirkan pertengkaran. Jadi, tinggalkan sifat itu. Jika kesempatan ini terlewatkan, kapan dan bagaimana engkau akan membebaskan dirimu sendiri? Jangan menyerah pada kekecewaan, tetapi ucapkan 'selesai' untuk semua ketidakbenaran di masa lalu. Bertobatlah dengan tulus dan menapaki jalan doa kepada Tuhan, perbuatan baik, dan mengasihi sesama. Hapuskan semua kecemburuan dan amarah. Ingatlah aturan yang telah diajarkan oleh para tokoh suci, karakteristik yang hidup, dan diajarkan oleh yang paling terkemuka, dan pemerintahan Tuhan. (Prema Vahini, Ch 34)
-BABA
No comments:
Post a Comment