Sunday, June 21, 2020

Thought for the Day - 21st June 2020 (Sunday)

The Vedas have declared, “Revere the mother as God, father as God, and preceptor as God.” In daily existence, they are gods for worldly purposes. For the human body, the mother, father and preceptor are to be deemed as divine. But for the pursuit of life, the Supreme Divine is the only God. There is another Sanskrit saying that hails God as mother, father, kinsman, friend, wealth, knowledge, and in fact the Supreme Lord of everything. This means that for the spiritual life, God is everything. The mother and father are residents of the home. The preceptor dwells in his ashram. But God is the indweller of the heart. Only God can reside in the heart. It is true that mother, father, and preceptor are divine, but they are not entitled to dwell in the heart. They have to be revered, adored, and made happy. God alone deserves to be worshipped. God is nearer to man than his mother, closer than even the father. To give up such God is a heinous sin. This is the truth proclaimed by Sai. 


Weda menyatakan, “Muliakan ibu sebagai Tuhan, muliakan ayah sebagai Tuhan, dan muliakan guru sebagai Tuhan.” Dalam kehidupan sehari-hari, ibu, ayah, dan guru adalah Tuhan untuk tujuan duniawi. Untuk tubuh manusia, ibu, ayah dan guru dianggap sebagai Tuhan. Namun untuk pencarian hidup, Tuhan yang tertinggi adalah satu-satunya Tuhan. Ada juga pernyataan dalam Sansekerta menyatakan panggil Tuhan sebagai ibu, ayah, kerabat, sahabat, kekayaan, pengetahuan, dan sejatinya Tuhan yang tertinggi adalah segalanya. Ini berarti bahwa untuk kehidupan spiritual, Tuhan adalah segalanya. Ibu dan ayah adalah penghuni rumah. Guru tinggal di dalam ashramnya. Namun Tuhan adalah yang bersemayam di dalam hati. Hanya Tuhan dapat tinggal di dalam hati, adalah benar bahwa ibu, ayah, dan guru adalah Tuhan, namun mereka tidak berhak tinggal di dalam hati. Mereka harus dimuliakan, dipuja, dan membuat mereka bahagia. Hanya Tuhan yang layak untuk dipuja. Tuhan adalah lebih dekat dengan manusia daripada ibu dan ayahnya. Dengan melepaskan Tuhan adalah dosa yang sangat keji. Ini adalah kebenaran yang disampaikan oleh Sai. (Divine Discourse, May 06, 1998)

-BABA

No comments:

Post a Comment