Monday, February 15, 2021

Thought for the Day - 14th February 2021 (Sunday)

The seer should not attach oneself to the seen - that is the way to get free. The contact of the senses with objects arouses desire and attachment; this leads to effort and either elation or despair. Then, there is fear of loss or grief at failure and the train of reactions lengthens. With many doors and windows kept open to all winds that blow, how can the flame of the lamp within survive? That lamp is the mind, which must burn steadily unaffected by the dual demands of the world outside. Complete surrender to the Lord is one way of closing windows and doors, for, then, in that stance of Sharanagati (complete surrender to God), you are bereft of ego and so, you are not buffeted by joy or grief. Complete surrender makes you draw upon the grace of the Lord for meeting all the crises in your career and so, it renders you heroic, more stalwart, and better prepared for the battle. 



Para peminat spiritual seharusnya tidak mengikatkan dirinya pada yang terlihat – itu adalah cara untuk dapat bebas. Kontak dari indera pada objek memicu timbulnya keinginan dan keterikatan; hal ini menuntun pada usaha dan juga kegembiraan atau keputusasaan. Kemudian, akan muncul ketakutan akan kehilangan atau kesedihan akan kegagalan dan rangkaian reaksi menjadi semakin lama. Dengan banyak pintu dan jendela yang tetap dibiarkan terbuka untuk semua angin yang berembus, bagaimana bisa nyala api dari lampu di dalam rumah dapat bertahan hidup? Lampu itu adalah pikiran yang mana harus tetap menyala tanpa terpengaruh dengan tekanan keadaan dari luar sana. Berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan adalah satu jalan untuk menutup jendela dan pintu, karena, kemudian dalam sikap Sharanagati (berserah sepenuhnya kepada Tuhan), engkau kehilangan ego dan karenanya engkau tidak diterpa oleh suka dan duka cita. Berserah diri sepenuhnya membuatmu dapat menarik rahmat Tuhan untuk dapat menghadapi semua keadaan krisis di dalam hidup dan karenanya, hal ini membuatmu menjadi heroik, lebih kuat dan lebih mempersiapkan diri dalam perjuangan hidup. -Divine Discourse, Jan 13, 1965

-BABA

 

No comments:

Post a Comment