Sunday, February 28, 2021

Thought for the Day - 17th February 2021 (Wednesday)

Winnow the real from the apparent. Look inside the event, for the kernel, the meaning. Dwell over on your Atmic reality; you are pure, indestructible, and unaffected by the ups and downs of life; you are indeed the true, eternal, unchanging Brahmam, the entity which is all this. A mere five-minute inquiry will convince you that you are not the body, senses, mind or intelligence, name or form, but you are the same Atma that appears as all this variety. Once you get a glimpse of this truth, hold on to it; do not allow it to slip. Make it your permanent possession. As a first step towards the acquisition of this viveka (wisdom) and vairagya (detachment), enter from now on into a discipline of Namasmarana - incessant remembrance of God through the Name of the Lord. All the hours spent in gossip, watching sports or films, and in hollow conversation can best be used for silent contemplation of the Name and Form - the splendour of the Lord! 



Memisahkan yang nyata dari yang semu. Lihatlah ke dalam kejadian, pada intinya, pada artinya. Pikirkan pada kenyataan sejatimu yaitu Atma; engkau adalah suci, tidak bisa dihancurkan, dan tidak terpengaruh dengan pasang surut kehidupan; engkau sesungguhnya adalah Brahman yang sejati, kekal dan tidak berubah, entitas yang memiliki semuanya ini. Penyelidikan mendalam selama lima menit saja akan meyakinkanmu bahwa engkau bukanlah badan, indera, pikiran atau kecerdasan, nama atau wujud, namun engkau adalah Atma yang sama yang hadir dalam semua jenis ini. Sekali engkau mendapatkan sekilas kebenaran ini, peganglah kebenaran ini; jangan biarkan kebenaran ini terlepas. Jadikan kebenaran ini menjadi milikmu yang permanen. Sebagai langkah pertama menuju perolehan viveka (kebijaksanaan) dan vairagya (tanpa keterikatan), mulai sekarang masuklah ke dalam disiplin Namasmarana – tanpa henti mengingat Tuhan melalui nama suci-Nya. Semua waktu yang dihabiskan dalam gosip, menonton olahraga atau film, dan dalam percakapan yang kosong paling baik digunakan dalam kontemplasi hening pada nama dan wujud – kemuliaan Tuhan! - Divine Discourse, Jan 30, 1965

-BABA

 

No comments:

Post a Comment