Sunday, March 21, 2021

Thought for the Day - 19th March 2021 (Friday)

The body is bound to perish one day or another. The body may die, but not the mind. Such a mind must be controlled. That is true sadhana. You will not have any trouble if you offer your mind to God. The mind is very fickle; not steady even for a minute. So it should be ever engaged in work. Only then it can be brought under control. What work should you assign to the mind? The mind is like a mad monkey. Unless kept busy, it will go according to whims and fancies. The only way to keep a monkey busy is to make it go up and down a pole repeatedly! Let the mind be a watchman at the gate of your nostrils. Let it observe what is going in and coming out. ‘So’ is inhaled and ‘Ham’ is exhaled. ‘So’ symbolises good (Divinity) and ‘Ham’ stands for that which is bad (ego). Then, the mind will understand that Divinity must be taken in and the ego must be given up! 



Tubuh terikat mengalami kehancuran suatu hari nanti. Tubuh dapat mati, namun tidak dengan pikiran. Pikiran yang seperti itu harus dapat dikendalikan. Pengendalian pikiran adalah sebuah sadhana yang sesungguhnya. Engkau tidak akan mendapatkan masalah apapun jika engkau mempersembahkan pikiranmu kepada Tuhan. Pikiran adalah sangat tidak tetap dan selalu berubah-ubah; tidak bisa tenang walaupun hanya dalam semenit saja. Jadi pikiran harus terus diberikan pekerjaan. Hanya dengan demikian pikiran dapat dikendalikan. Apa pekerjaan yang seharusnya diberikan kepada pikiran? Pikiran adalah seperti seekor kera yang liar. Kecuali, pikiran tetap dibuat sibuk, maka pikiran akan berkeliaran sesuai dengan keinginannya. Satu-satunya cara untuk membuat kera menjadi sibuk adalah dengan membuatnya memanjat naik dan turun sebuah tiang secara terus menerus! Jadikan pikiran mengawasi aliran nafas melalui hidungmu. Biarkan pikiran mengamati apa yang sedang masuk dan keluar dari hidung. Dengan melantunkan ‘So’ ketika menarik nafas dan ‘Ham’ ketika mengembuskan nafas. ‘So’ melambangkan kebaikan (Tuhan) dan ‘Ham’ mengandung arti yang tidak baik (ego). Kemudian, pikiran akan memahami bahwa ketuhanan harus dibawa masuk dan ego harus diembuskan! (Divine Discourse, Sep 13, 1999).

-BABA

 

No comments:

Post a Comment