Tuesday, June 15, 2021

Thought for the Day - 12th June 2021 (Saturday)

Without giving up sloth, how can Truth be known? Without giving up passion, can devotion take root? Be serene and calm, in stress and storm, that’s the Satwik (noble) road to win the Lord, the Truth. The mind is a wonder, its antics are even more surprising. It has no distinct form or shape. It assumes the shape or form of the thing it’s involved in. Wandering from wish to wish, flirting from one desire to another is its nature. So, it's the cause of loss and grief, of elation and depression. Its effects are both positive and negative. It’s worthwhile to know the characteristics of the mind and ways to master it for one's ultimate benefit. The mind is prone to gather experiences and store them in memory. It doesn’t know the art of giving up. Nothing’s cast away by the mind. As a consequence, grief, anxiety and misery continue simmering in it. If the mind can be taught sacrifice, one can become a yogi (a spiritually serene person)! 



Tanpa melepaskan kemalasan, bagaimana kebenaran dapat diketahui? Tanpa melepaskan gairah, dapatkah bhakti menjadi mengakar? Jadilah tenang dalam tekanan dan badai, ini adalah jalan yang mulia (satwik) untuk mendapatkan Tuhan, kebenaran. Pikiran adalah keajaiban, kelakarnya bahkan lebih mengejutkan. Pikiran tidak memiliki bentuk yang berbeda. Pikiran mengambil bentuk dari hal yang dipikirkan. Berkeliaran dari satu keinginan ke keinginan lainnya, menggoda dari satu keinginan ke keinginan lainnya adalah sifat alami dari pikiran. Jadi, pikiran adalah sebab dari kehilangan dan kesedihan, kegembiraan dan depresi. Akibat dari pikiran ada yang positif dan negatif. Adalah penting untuk mengetahui karakteristik pikiran dan cara untuk menguasai pikiran untuk keuntungan tertinggi seseorang. Pikiran adalah cenderung mengumpulkan pengalaman dan menyimpannya di dalam ingatan. Pikiran tidak mengetahui seni dalam melepaskan. Tidak ada yang dibuang oleh pikiran. Sebagai akibatnya yaitu duka cita, kecemasan dan kesengsaraan terus membara di dalam pikiran. Jika pikiran dapat diajarkan pengorbanan, seseorang dapat menjadi seorang yogi (orang yang tenang secara spiritual)! (Divine Discourse, Jan 8, 1983)

-BABA

 

No comments:

Post a Comment