Thursday, February 29, 2024

Thought for the Day - 28th February (Wednesday)

The universe is an instrument to reveal the majesty of God. The inner firmament in the heart of man is also equally a revelation of His glory. He is the Breath of one’s breath. Since He has no specific form, He cannot be indicated by words. Nor can His mystery be penetrated by other senses. He is beyond the reach of asceticism, beyond the bounds of Vedic rituals. He can be known only by an intellect cleansed of all trace of attachment and hatred, of egotism, the sense of possession. Only spiritual wisdom can grant self-realisation. Meditation can confer concentration of faculties; through that concentration, spiritual wisdom can be won, even while in the body. The Brahman activates the body through the five vital airs (pranas). It condescends to reveal itself in that same body as soon as inner consciousness attains the requisite purity. For, the Atma is immanent in the inner and outer senses just as heat is in fuel and butter in milk. Now, individual consciousness is like damp fuel, soaked in the foulness of sensory desires and disappointments. When the pool in the heart becomes clear of slimy overgrowth, Atma shines in its pristine splendour! 


- Ch 4, Mundaka Upanishad, Upanishad Vahini.

If you lack purity of heart, you will not be able to understand the principle of Atma, irrespective of your educational qualifications.


Alam semesta adalah sebuah sarana untuk mengungkapkan keagungan Tuhan. Cakrawala batin di dalam hati manusia adalah sama juga mengungkapkan keagungan Tuhan. Tuhan adalah nafas dari nafas seseorang. Karena Tuhan tidak memiliki wujud tertentu, maka Tuhan tidak bisa ditunjukkan dengan kata-kata. Misteri Tuhan juga tidak bisa diungkapkan oleh Indera yang lain. Tuhan adalah melampaui pencapaian dari olah tapa, melampaui batasan-batasan dalam ritual Weda. Tuhan hanya bisa diketahui melalui kecerdasan yang bersih dari semua jejak keterikatan dan kebencian, egoisme, dan rasa kepemilikan. Hanya kebijaksanaan spiritual yang dapat memberikan kesadaran diri sejati. Meditasi dapat memberikan kemampuan konsentrasi; melalui konsentrasi tersebut kebijaksanaan spiritual dapat dicapai, walaupun saat masih hidup. Brahman mengaktifkan tubuh melalui lima udara yang vital (prana). Brahman merendahkan diri-Nya untuk mengungkapkan diri-Nya dalam tubuh yang sama segera setelah kesadaran batin mencapai kemurnian yang diperlukan. Karena, Atma adalah ada di dalam dan di luar Indera seperti halnya panas dalam bahan bakar dan mentega dalam susu. Sekarang, kesadaran individu adalah seperti bahan bakar yang berisi air, terendam dalam keinginan Indera dan kekecewaan. Ketika kolam di dalam hati menjadi bersih dari jumlah lumpur yang berlebih, Atma bersinar dengan kemuliaan-Nya yang murni! 


- Ch 4, Mundaka Upanishad, Upanishad Vahini.

Jika engkau kurang kemurnian hati, engkau tidak akan mampu memahami prinsip Atma, apapun kualifikasi pendidikanmu.

No comments:

Post a Comment