Friday, April 12, 2024

Thought for the Day - 8th April 2024 (Monday)

Do not fritter away your energies playing the silly game of gaining and losing, gathering and scattering, winning temporary fame, fortune and felicity. Go, straight on the royal road that leads to self-realisation, and don't stray into the bylanes of counterfeit bliss. This does not mean that you have to give up kith and kin and foot it all alone. The community in which you find yourself is the arena where you can win the victory, the gymnasium where you develop the skill to win. The spiritual journey lies through compassion, sympathy, mutual help, and service, and these are fostered by society and are to be used for society. If you love another person, you will not covet lordship over him; you will not covet his property; you will have no envy when he prospers, and no joy when he suffers. Love is the strongest antidote for greed. This, therefore, is the fundamental spiritual discipline: give love and receive love. 


- Divine Discourse, Mar 06, 1970.

Love lives by giving and forgiving; Self lives by getting and forgetting


Jangan menyia-nyiakan energimu memainkan permainan konyol untung dan rugi, mengumpulkan dan menghamburkan, memenangkan ketenaran, keberuntungan dan suka cita yang sementara. Berjalanlah lurus di jalan megah yang menuntun pada kesadaran diri sejati, dan tidak tersesat ke dalam kebahagiaan yang palsu. Hal ini tidak berarti bahwa engkau harus melepaskan sanak saudara dan menanggung semuanya sendirian. Masyarakat dimana kamu berada adalah sebuah gelanggang dimana engkau bisa memperoleh kemenangan, ruang olahraga dimana engkau dapat mengembangkan keahlian untuk menang. Perjalanan spiritual terdapat pada welas asih, simpati, saling menolong dan pelayanan, semuanya ini dipupuk oleh masyarakat dan digunakan untuk masyarakat. Jika engkau mengasihi orang lain, engkau tidak akan menginginkan kekuasaan atas dirinya; engkau tidak akan mendambakan kekayaannya; engkau tidak akan memiliki iri hati ketika dia sejahtera, dan tidak bergembira ketika dia menderita. Kasih adalah obat penawar terampuh bagi ketamakan. Maka dari itu, ini adalah disiplin spiritual yang mendasar yaitu memberi kasih dan menerima kasih. 


- Divine Discourse, Mar 06, 1970.

Kasih ada dari memberi dan memaafkan; Ego ada dengan mengambil dan melupakan


No comments:

Post a Comment