Friday, August 16, 2024

Thought for the Day - 19th July 2024 (Friday)

Veda Vyasa is called so because of his service to students of the Veda. Vedas defied understanding since they were countless and fathomless: Ananto vai Vedah. He also composed the eighteen Puranas on various names and forms of the same God. Puranas are textbooks and illustrative descriptions of moral codes, historical episodes, philosophical principles and social ideals. Vyasa sought to bring home, through the Puranas, the need for mastering egoistic impulses, as the verse says, Ashta dasha puraneshu Vyasasya vachana dwayam; Paropakarah punyaya Papaya para peedanam”. Two statements summarise all eighteen Puranas composed by Vyasa - Doing good to others is meritorious; doing harm to others is sinful, says the hymn. Doing good is the drug; avoiding harm is the regimen that must accompany the treatment. That is the cure for the disease of suffering from joy and grief, honour and dishonour, prosperity and adversity, and the dual throng, that bothers man and deprives him of equanimity. 


- Divine Discourse, Jul 24, 1964.

You can make your life sacred by following the golden rule: Help Ever; Hurt Never.


Veda Vyasa dihormati demikian karena pelayanannya pada murid-murid yang mempelajari Weda. Weda sulit dipahami karena Weda adalah tidak terhitung dan kedalamannya tidak terukur: Ananto vai Vedah. Rsi Veda Vyasa juga Menyusun delapan belas Purana tentang berbagai nama dan wujud dari Tuhan yang sama. Purana adalah buku dan deskripsi yang membantu menjelaskan tentang etika moral, episode sejarah, prinsip filosofis dan idealisme sosial. Vyasa berusaha membuat umat manusia mengerti melalui purana tentang perlunya menguasai dorongan yang bersifat egois, seperti yang disampaikan dalam sloka, “Ashta dasha puraneshu Vyasasya vachana dwayam; Paropakarah punyaya Papaya para peedanam”. Dua pernyataan yang merangkum semua delapan belas Purana yang disusun oleh Vyasa – melakukan kebaikan pada orang lain adalah mulia; menyakiti orang lain adalah dosa. Berbuat baik adalah obatnya; menghindari diri dalam menyakiti adalah aturan hidup yang menyertai pengobatan. Itu adalah obat penyembuh bagi penyakit penderitaan dari suka dan duka cita, dihormati dan dihina, kesejahtraan dan kesulitan, dan dualitas yang mengganggu manusia dan merampas ketenangannya. 


- Divine Discourse, Jul 24, 1964.

Anda dapat membuat hidupmu suci dengan mengikuti aturan emas ini : Selalu menolong; tidak pernah menyakiti.

No comments:

Post a Comment