Wednesday, September 11, 2024

Thought for the Day - 10th September 2024 (Tuesday)

Our body itself may be called a Dharmakshetra. For, when a child is born, it is pure and without blemish. It is not a victim yet of any of the six 'enemies of man' - anger, greed, lust, egotism, pride and jealousy. It is always happy. It cries only when hungry. Whoever fondles, king or commoner, saint or thief, the child is happy. The child's body is not affected by any of the three gunas (innate qualities) and is a Dharmakshetra. As the body grows, it begins collecting qualities such as jealousy, hatred and attachment. When these evil tendencies develop the body becomes a 'Kurukshetra’. The battle between the Pandavas and the Kauravas did not last more than 18 days, but the war between good and bad qualities in us is waged all through life. Rajo guna and tamo guna (qualities of passion and inertia) are associated with the ego and the sense of 'mine’. The word ‘Pandava’ itself stands for purity and satwik nature. ‘Pandu’ means whiteness and purity. The children of Pandu, the five Pandavas, were pure. The war between the Pandavas and the Kauravas signifies the inner war in each of us - the war of Satwa guna against the other two gunas, rajas and tamas.


- Wejangan Bhagavan, Sep 05, 1984.

The mind is the Kurukshetra (battlefield) where good and bad, right and wrong contest for supremacy.


Tubuh jasmani kita sendiri disebut dengan sebuah Dharmakshetra. Karena, ketika seorang anak lahir, anak ini masih suci dan tanpa adanya noda. Anak yang baru lahir ini belum menjadi korban dari ‘enam musuh manusia’ seperti : kemarahan, ketamakan, nafsu, egoisme, kesombongan dan rasa cemburu. Anak yang baru lahir selalu dalam keadaan bahagia. Dia menangis hanya ketika lapar. Siapapun yang mengasuhnya, baik raja atau rakyat biasa, orang suci atau pencuri, anak tersebut tetap bahagia. Tubuh anak ini tidak terpengaruh oleh tiga guna yang manapun (kualitas bawaan) dan merupakan sebuah Dharmakshetra. Seiring tubuh jasmani ini tumbuh, maka tubuh ini mulai mengumpulkan kualitas seperti rasa cemburu, kebencian dan keterikatan. Ketika kecendrungan jahat ini berkembang maka tubuh jasmani menjadi sebuah 'Kurukshetra’. Pertempuran diantara para Pandava dan para Kaurava tidak lebih berlangsung selama 18 hari, namun peperangan diantara sifat baik dan sifat buruk dalam diri kita berkobar sepanjang hidup. Rajo guna dan tamo guna (kualitas bergairah dan malas) terkait dengan ego dan kepunyaan 'milikku’. Kata ‘Pandava’ sendiri melambangkan kemurnian dan sifat satwik. ‘Pandu’ berarti putih dan murni. Anak-anak dari Pandu, yaitu lima Pandava adalah murni. Peperangan diantara para Pandava dan para Kaurava melambangkan peperangan di dalam batin setiap orang dari kita – peperangan dari Satwa guna melawan dua guna lainnya yaitu rajas dan tamas.


- Wejangan Bhagavan, 5 September 1984.

Pikiran adalah Kurukshetra (medan perang) dimana baik dan buruk, benar dan salah berperang untuk tempat tertinggi.


No comments:

Post a Comment