Man is bound by action. Everyone has the responsibility to perform his duty. Therefore, man should put the body to proper use and perform righteous actions. But man indulges in mundane pleasures and wastes his life. Instead, he should realise the effulgent Divinity that is within him. This world is bound to decay; it is temporary and untrue. Therefore, man should develop devotion to God who is eternal and true. This only can lead him to the path of Self-realisation. The first requisite for Self-realisation is self-confidence. For all troubles in this world, the main reason is the absence of self-confidence. So, a man should have self-confidence first. Self-confidence confers self-satisfaction, and self-satisfaction leads to self-sacrifice. It is only through self-sacrifice that man attains Self-realisation. For this mansion of life, self-confidence is the foundation and self-satisfaction are the walls. On the walls only can we lay the roof of self-sacrifice. When there is a roof on the walls, we can live inside happily. That is Self-realisation. These are steps to liberation: self-confidence, self-satisfaction, self-sacrifice and Self-realisation.
- Divine Discourse, Apr 14, 1993.
The cultivation of good qualities and virtuous conduct is the path which leads towards Self-realisation.
Manusia terikat oleh perbuatan. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan kewajibannya. Maka dari itu, manusia harus menggunakan badan selayaknya dan hanya melakukan perbuatan yang baik. Namun manusia tenggelam dalam kesenangan duniawi dan menyia-nyiakan hidupnya. Sebaliknya, manusia harus menyadari keilahian yang cemerlang di dalam dirinya. Dunia terikat mengalami pembusukan; dunia ini bersifat sementara dan tidak benar. Maka dari itu, manusia harus mengembangkan bhakti kepada Tuhan yang bersifat kekal dan benar. Hanya cara ini yang dapat menuntun manusia pada jalan kesadaran diri sejati. Syarat pertama untuk kesadaran diri sejati adalah kepercayaan pada diri. Untuk semua masalah di dunia ini, alasan utama adalah karena tidak adanya kepercayaan pada diri. Jadi, pertama-tama seseorang harus memiliki kepercayaan diri. Kepercayaan diri menganugerahkan kepuasan pada diri, dan kepuasan diri menuntun pada pengorbanan diri. Hanya melalui pengorbanan diri maka manusia bisa mendapatkan kesadaran diri sejati. Dalam rumah besar hidup ini, kepercayaan diri adalah pondasinya dan kepuasan diri adalah dindingnya. Hanya pada dinding kita bisa menaruh atap pengorbanan diri. Ketika atap sudah terpasang di atas dinding, maka kita bisa tinggal dengan tenang di dalam rumah. Itu adalah kesadaran diri sejati. Ini adalah langkah-langkah menuju pembebasan: kepercayaan diri, kepuasan diri, pengorbanan diri dan kesadaran diri sejati.
- Divine Discourse, 14 April 1993.
Peningkatan sifat-sifat baik dan tingkah laku yang luhur adalah jalan yang menuntun pada kesadaran diri sejati.

No comments:
Post a Comment