A happy atmosphere should prevail in the home at all times for children to grow healthy and intelligently. Long drawn faces are not conducive to healthy growth. Why should you have a sorrowful demeanour? Difficulties do come often, be it anybody. But, you should know that they are like passing clouds. Why should you lose cheer at each and every incident? It is only a state of mind. There is nothing that remains permanent in this life. Let us think only of joyful moments of the past. Never brood over sorrowful events. Be cheerful in the present, filling the mind always with noble thoughts. Start the day with love, spend the day with love, fill the day with love, and end the day with love. You should never forget this most important aspect of love. Right from dawn to dusk, you must maintain a cheerful disposition. Take your fill of happiness and make others happy with a virtuous demeanour.
- Divine Discourse, Jan 21, 1988.
The mind that is morose harbours nothing but malice and jealousy. Divinity cannot reside in such unholy minds.
Sebuah suasana yang bahagia harus meliputi seisi rumah sepanjang waktu untuk pertumbuhan anak-anak yang sehat dan cerdas. Raut wajah yang patah semangat dan sedih adalah tidak bersifat kondusif bagi pertumbuhan yang sehat. Mengapa engkau memiliki sikap yang penuh kesedihan? Kesulitan sering datang kepada siapapun juga. Namun, engkau harus mengetahui bahwa semua kesedihan itu adalah awan-awan yang berlalu. Mengapa engkau sampai harus kehilangan kegembiraan dalam setiap kejadian? Hal ini hanyalah keadaan pikiran. Tidak ada satupun yang tetap kekal di dalam hidup ini. Marilah kita memikirkan hanya momen-momen indah di masa lalu. Jangan pernah tenggelam dalam merenungkan keadaan yang menyedihkan. Jadilah penuh suka cita di masa sekarang, selalu isilah pikiran dengan gagasan-gagasan yang mulia. Awali hari dengan kasih, jalani hari dengan kasih, isilah hari dengan kasih dan akhiri hari dengan kasih. Engkau tidak boleh melupakan aspek yang paling penting ini dari kasih. Mulai dari fajar menyingsing sampai matahari terbenam, engkau harus tetap menjaga karakter yang ceria. Raihlah kebahagiaanmu dan buatlah orang lain bahagia dengan perilaku yang berbudi luhur.
- Divine Discourse, 21 Januari 1988.
Pikiran yang murung tidak mengandung apapun kecuali kedengkian dan kecemburuan. Keilahian tidak bisa bersemayam dalam pikiran yang tidak suci seperti itu.

No comments:
Post a Comment