Friday, November 4, 2011

Thought for the Day - 4th November 2011 (Friday)

No one can escape delusion, no matter how scholarly one may be. As a result of this delusion man is subjected to grief, and this grief acts as a brake upon activity. Arjuna the great hero, capable of immense renunciation and wisdom, was deluded by the awful needs of war. The grief therefrom handicapped his activity. He confused the body and the self; he imposed on the Atma, (ever untouched by the characteristics of the moving and changing world) the unreal and ephemeral nature of the world and believed this delusion to be true. This is the tragedy not of Arjuna alone, but of all humanity! That is why the Bhagavad Geetha is of universal and eternal value. To study it, is to learn the art of swimming across the sea of delusion. The fact that Geetha has provided consolation and liberation to millions is itself evidence of its Divine origin.

Tidak ada seorangpun yang bisa melepaskan diri dari delusi/ khayalan, bagaimanapun terpelajarnya seseorang. Sebagai akibat dari delusi ini, manusia menderita kesedihan. Arjuna seorang pahlawan besar, yang mampu melepaskan keinginan duniawi dan memiliki kebijaksanaan yang besar, telah tertipu oleh perang yang mengerikan. Penderitaan-lah yang diakibatkan oleh peperangan tersebut. Dia bingung akan badan dan atma; ia dikontrol oleh Atma, (yang tidak tersentuh oleh karakteristik dunia yang bergerak dan berubah) yang tidak nyata dan bersifat sementara di dunia dan diyakini bahwa delusi ini adalah benar. Kejadian ini bukan saja menimpa Arjuna, tetapi semua umat manusia! Itulah mengapa Bhagawad Gita bernilai universal dan abadi. Untuk mempelajarinya, belajarlah seni berenang di lautan delusi. Faktanya adalah Gita telah memberikan pelipur lara dan pembebasan kepada jutaan orang dan sumber dari Gita adalah Tuhan sendiri.

-BABA

No comments:

Post a Comment