Tuesday, June 16, 2015

Thought for the Day - 16th June 2015 (Tuesday)

Explaining the characteristics of a devotee, Rama said to Narada, “Whoever with discrimination and renunciation (viveka and vairagya), and humility and wisdom (vinaya and vijnana) is aware of the knowledge of Reality, whoever is always immersed in the contemplation of My play (leela), whoever dwells on My name at all times and under all conditions, and whoever sheds tears of love whenever the Lord’s name is heard from any lip — these are My genuine devotees.” When the infant grows up into an adult, the mother won’t pay so much attention to its safety. The Lord doesn’t pay much attention to the wise one (jnani). For the jnani, their own strength is enough. Therefore, until one can rely on one’s own strength, one must be an infant in the Lord’s hands, as a devotee of the form, right? No one can become a devotee of the Formless Supreme (Nirguna bhaktha) without having been a devotee of the form (Saguna bhakta).


Menjelaskan karakteristik seorang bhakta, Rama berkata kepada Narada, “Siapapun dengan kemampuan membedakan dan tanpa keterikatan (viveka dan vairagya), dan kerendahan hati dan kebijaksanaan (vinaya dan vijnana) menyadari pengetahuan tentang kenyataan yang sejati, siapapun yang selalu tenggelam dalam merenungkan permainan-Ku (leela), siapapun yang memikirkan nama-Ku sepanjang waktu dan dalam keadaan apapun, dan siapapun yang meneteskan air mata cinta kasih, kapanpun nama Tuhan terdengar dan dilantunkan — ini adalah karakteristik dari bhakta-Ku yang sejati.” Ketika seorang bayi sudah tumbuh berkembang menjadi orang dewasa maka sang ibu tidak perlu banyak memberikan perhatian akan keselamatannya. Tuhan tidak akan memberikan banyak perhatian kepada orang yang bijak (jnani). Karena mereka yang bijak (jnani), kekuatan mereka adalah sudah cukup. Maka dari itu, sampai seseorang dapat mengandalkan kekuatannya sendiri maka mereka harus menjadi bayi di tangan Tuhan sebagai seorang bhakta, bukan? Tidak ada seorangpun dapat menjadi seorang bhakta dari Tuhan yang tidak berwujud dan tertinggi (Nirguna bhaktha) tanpa menjadi bhakta dari Tuhan yang berwujud (Saguna bhakta). (Prema Vahini Ch 48)

-BABA

No comments:

Post a Comment