Wednesday, November 9, 2016

Thought for the Day - 9th November 2016 (Wednesday)

Of the 24 hours in a day, use six for earning and spending, six for contemplation of God, six for sleep and six for service to others. Most of you don’t even have five minutes to truly contemplate on the Lord, and you are not ashamed. What a tragedy! Ponder over your present condition (sthiti), the direction you are heading (gathi), your capabilities (shakthi) and your inclinations and tendencies (mathi). Then enter upon the path of spiritual practice, step by step, so you approach the goal steadily and swiftly, day by day. Indian culture advises the control of the senses, not catering to them. The car is driven by means of a wheel which is inside it, so that when the inner steering wheel is turned, the outer wheels move. Trying to move the outer-wheels alone is a sign of ignorance! Inner concentration must be developed in preference to outer distraction. Cultivate quietness, simplicity, and humility, instead of noise, complexity and conceit.


Dalam 24 jam sehari, gunakan 6 jam untuk pemasukan dan pengeluaran, 6 jam untuk merenungkan Tuhan, 6 jam untuk tidur dan 6 jam untuk pelayanan kepada yang lain. Kebanyakan darimu bahkan tidak memiliki 5 menit untuk benar-benar memusatkan pikiran kepada Tuhan dan engkau tidak merasa malu. Betapa tragisnya! Merenungkan keadaanmu sekarang (sthiti), arah yang engkau tuju (gathi), kemampuanmu (shakthi) dan kecenderungan dan dorongan hatimu (mathi). Kemudian masukilah jalan latihan spiritual, langkah demi langkah sehingga engkau mendekati tujuan dengan mantap dan cepat dari hari ke hari. Budaya India menyarankan pengendalian indra dan bukan memberikan makan indra tersebut. Mobil dikemudikan dengan bantuan roda, jadi ketika setir di dalam diputar maka roda di luar juga ikut berputar. Dengan mencoba hanya dengan memutar roda yang ada di luar adalah tanda dari kebodohan! Konsentrasi di dalam harus dikembangkan daripada gangguan yang ada di luar. Tingkatkanlah ketenangan, kesederhanaan, dan kerendahan hati daripada kegaduhan, keruwetan, dan kecongkakan. (Divine Discourse, Mar 16, 1966)

-BABA

No comments:

Post a Comment