Sunday, June 11, 2017

Thought for the Day - 11th June 2017 (Sunday)

Silence is the only language of the realised. Practice moderation in speech. That will help you in many ways. It will develop unconditional love (prema), for most misunderstandings and factions arise out of carelessly spoken words. When the foot slips, the wound can be healed, but when the tongue slips, the wound it causes in the heart of another will fester for life. The tongue is liable to four big errors: uttering falsehood, scandalising, finding fault with others, and excessive articulation. These have to be avoided if there has to be peace (shanti) for the individual as well as for society. The bond of universal brotherhood will be tightened if people speak less and speak sweet. Hence, silence was prescribed as a vow for spiritual aspirants by the spiritual texts. You are all spiritual aspirants at various stages of the road, so this discipline is valuable for you also.


Hening adalah hanya satu-satunya bahasa bagi mereka yang tercerahkan. Jalankan sikap tidak berlebihan dalam berbicara. Hal ini akan membantu dalam banyak hal. Hal ini juga akan mengembangkan kasih yang tanpa syarat (prema) karena kebanyakan kesalahpahaman dan perselihan dalam kelompok muncul dari perkataan yang ceroboh. Ketika kaki terpeleset maka lukanya dapat disembuhkan, namun ketika lidah terpeleset maka luka yang ditimbulkan di dalam hati yang lainnya akan membusuk dalam kehidupan. Lidah memungkinkan untuk melakukan empat kesalahan besar, yaitu : mengucapakan kebohongan, skandal, mencari kesalahan pada diri orang lain dan terlalu banyak bicara. Keempat hal ini harus dihindarkan jika kita mengharapkan adanya kedamaian (shanti) dalam level individu dan juga masyarakat. Ikatan persaudaraan yang bersifat universal akan dikuatkan jika manusia sedikit bicara dan berbicara dengan lembut. Oleh karena itu, keheningan dijelaskan sebagai janji bagi peminat spiritual oleh wejangan spiritual. Engkau semuanya adalah peminat spiritual dalam berbagai tingkatan jalan, jadi disiplin ini juga penting bagimu. (Divine Discourse, Jul 22, 1958)

-BABA

No comments:

Post a Comment