Tuesday, September 11, 2018

Thought for the Day - 10th September 2018 (Monday)

When the tree of life sends its roots into the eternal Atmic reality which is the unchanging, eternal, universal and the immanent entity of which the individual is but a spark, it will flourish grandly, yielding fragrant blossoms of loving service, and sweet and nourishing fruits of joy to all; the sweetness of virtue will render every bite and chew delightful. This does not mean that you have to renounce hearth and home and flee to solitude or the forest. There is no guarantee that the hearth and home will not follow you into the silence and solitude of the forest; for, if your mind clings to worldly desires, you cannot escape them by simply putting some distance between you and them. You may be in the jungle, but your mind may wander in the marketplace. Similarly you may be in the marketplace, but by Sadhana (spiritual practices) you can still secure a patch of peace in the heart in the midst of the busiest thoroughfare.


Ketika pohon kehidupan menjulurkan akarnya pada kenyataan Atma yang sejati yang bersifat tidak berubah, kekal, universal dan imanen yang tetap ada dimana individu hanyalah sebuah percikan, yang akan berkembang dengan megah, menghasilkan bunga yang harum dari pelayanan yang penuh kasih, dan buah suka cita yang manis serta bergizi bagi semuanya; rasa manis dari kebajikan akan memberikan setiap gigitan dan kunyahan menjadi menyenangkan. Ini tidak berarti bahwa engkau harus meninggalkan kehidupan keluarga dan pergi dalam pengasingan atau ke dalam hutan. Tidak ada jaminan bahwa kehidupan keluarga tidak akan membawamu pada keheningan dan kesunyian dari hutan; karena, jika pikiranmu melekat pada keinginan duniawi, engkau tidak akan bisa lepas dari semuanya itu dengan mudah hanya dengan memberikan jarak antara dirimu dengannya. Engkau mungkin ada di dalam hutan, namun pikiranmu mungkin berkeliaran di pasar. Sama halnya engkau mungkin ada di pasar, namun dengan latihan spiritual (Sadhana) engkau masih dapat memastikan potongan kedamaian di dalam hati di tengah-tengah jalan yang paling sibuk. (Divine Discourse, Mar 28, 1967)

-BABA

No comments:

Post a Comment