Tuesday, October 2, 2018

Thought for the Day - 28th September 2018 (Friday)

The greatest defect today is the absence of inquiry into the nature of the Self. That is the root cause of all this restlessness. If you are eager to know the truth about yourself, then, even if you do not believe in God, you will not go astray. All agitations must cease one day, isn’t it? Inquiry into the nature of your Self is best explained in the Upanishads. Just as a river’s flow is regulated by bunds and flood waters, and is directed to the sea, so too the Upanishads regulate and restrict the senses, the mind, and the intellect and help one to reach the sea and merge one’s individuality in the Absolute. Will scanning a map or turning over a guidebook give you the thrill of the actual visit? Will it even give you a fraction of the joy and knowledge of a journey through that land? Upanishads and the Gita are your maps and guidebooks. Study Upanishads and scriptures with the goal to put the advice into practice and experience them.
Kerusakan yang terbesar pada saat sekarang adalah tidak adanya penyelidikan pada sifat dari diri yang sejati. Itu adalah akar penyebab dari semua kegelisahan ini. Jika engkau berhasrat untuk mengetahui kebenaran tentang dirimu, bahkan jika engkau tidak percaya pada Tuhan, engkau tidak akan tersesat. Semua pergolakan harus berhenti pada suatu hari, bukan? Penyelidikan pada sifat dirimu yang sejati dijelaskan terbaik di dalam Upanishad. Seperti halnya aliran sungai diatur oleh tanggul air dan air pasang diarahkan ke lautan, begitu juga dengan Upanishad yang mengatur dan membatasi indria, pikiran, dan kecerdasan serta membantu seseorang untuk mencapai lautan dan penyatuan individu seseorang pada yang bersifat Absolut. Akankah dengan membaca sekilas peta atau membuka buku penuntun memberikanmu sensasi dari kunjungan yang sesungguhnya? Akankah ini memberikanmu sebuah potongan suka cita dan pengetahuan dari perjalanan dalam melalui tempat itu? Upanishad dan Gita adalah peta dan buku penuntunmu. Pelajari Upanishad dan naskah suci dengan tujuan untuk menjalankan nasihat yang ada dalam praktik dan mengalaminya. (Divine Discourse, Feb 23, 1958)

-BABA

No comments:

Post a Comment