Tuesday, February 18, 2020

Thought for the Day - 15th February 2020 (Saturday)

Peace is the characteristic of the mind of humans. That is its innate quality. In searching for peace there is no need to go anywhere else. Just as gold and silver lie hidden under the earth, and pearl and coral under the sea, peace and joy lie hidden in the activities of the mind. Desirous of acquiring these hidden treasures, if one dives and turns mental activities inward, one becomes full of love. Only one who has so filled oneself with love and who lives in the light of that love can be called human. Those devoid of love are demons, monsters, and subhumans. Remember, the holy quality of love will not remain unmanifested off and on; it will be ever present, without change. It is one and indivisible. Those saturated with love are incapable of spite, selfishness, injustice, wrong, and misconduct. Good people are full of love (prema). Their hearts are springs of mercy. They are endowed with truth in speech.

Kedamaian adalah karakteristik dari pikiran manusia. Itu adalah sifat bawaannya. Dalam pencarian kedamaian tidak perlu pergi ke tempat manapun. Sama halnya seperti emas dan perak yang ada tersembunyi di bawah tanah, dan permata serta kerang yang ada di bawah laut, kedamaian dan suka cita tersembunyi di dalam aktifitas pikiran. Karena berkeinginan untuk mendapatkan harta karun yang tersembunyi ini, jika seseorang menyelam serta mengarahkan aktifitas batin ke dalam diri, maka seseorang akan menjadi penuh dengan kasih. Hanya ketika seseorang yang telah memenuhi dirinya dengan kasih dan hidup dalam cahaya kasih yang dapat dipanggil manusia. Bagi mereka yang tanpa kasih adalah iblis, monster, dan manusia rendahan. Ingatlah, kualitas suci dari kasih adalah tetap dan tidak hilang timbul; kasih yang suci akan selalu ada dan tanpa mengalami perubahan. Kasih adalah satu dan tidak terbagi. Mereka yang dipenuhi dengan kasih tidak mampu untuk dendam, mementingkan diri sendiri, tidak adil, salah, dan kelakukan jahat. Manusia yang baik adalah penuh dengan kasih (prema). Hati mereka adalah sumber dari welas asih. Mereka diberkati dengan kebenaran dalam perkataan. - Prema Vahini, Ch 47

-BABA

No comments:

Post a Comment