Wednesday, December 9, 2020

Thought for the Day - 6th December 2020 (Sunday)

Every morning, as soon as you sit up in bed, ask yourself this question: "For what purpose have I come into this world? What is the task set for me? What is the triumph for which this struggle is preparing me? Which is the grand victory for which I have to strive?" You must’ve witnessed chariot festivals in famous pilgrimage centres. The colossal chariots will be gorgeously decorated; stalwart bands of men draw them along broad roads to the music of blowpipes and conches; acrobats, dancers, chanters, minstrels - all precede it and add to the exhilaration of the occasion. Thousands crowd around and their attention is naturally drawn towards entertainments provided, but they feel happiest only when they fold their palms and bow before the Idol installed in the chariot. The rest is all subsidiary, even irrelevant! So too in the process of life, body is the chariot, Atma is the Idol installed therein. Earning, spending, laughing, weeping, hurting, healing, and all the various acrobatics of daily life are but subsidiary to the adoration of God, the attainment of Atma! 



Setiap pagi, segera setelah engkau duduk di tempat tidur, tanyakan dirimu tentang pertanyaan ini: "Untuk tujuan apa aku datang ke dunia ini? Apa tugas yang telah ditentukan bagiku? Apa yang menjadi kemenangan dari perjuangan ini? Apa kemenangan besar yang harus aku perjuangkan?" Engkau pasti pernah menyaksikan perayaan iring-iringan kereta di pusat ziarah yang terkenal. Kereta yang terbesar akan dihias dengan indah; sekelompok laki-laki yang tegap menarik kereta besar itu sepanjang jalan yang diiringi dengan musik dan suara kerang, tarian, lagu dan penyanyi – semuanya berjalan mendampingi kereta ini dan menambahkan kemeriahan pada acara yang terjadi. Ribuan orang berkumpul dan perhatian mereka tertuju pada hiburan yang disuguhkan, namun mereka hanya senang hanya ketika mereka mencakupkan tangan dan menundukkan kepala pada wujud Tuhan yang disemayamkan dalam kereta. Sedangkan bagian acara yang lainnya hanyalah sebagai tambahan saja, bahkan ada yang tidak terkait dengan acara! Begitu juga dengan proses hidup, tubuh adalah kereta, Atma adalah wujud Tuhan yang disemayamkan di dalamnya. Penghasilan, menghabiskan, tertawa, menangis, menyakiti, menyembuhkan, dan semua bentuk akrobat hidup sehari-hari hanyalah hiasan tambahan pada pemujaan Tuhan, yaitu pencapaian Atma! (Divine Discourse, Jan 13, 1969)

-BABA

 

No comments:

Post a Comment