Wednesday, December 9, 2020

Thought for the Day - 5th December 2020 (Saturday)

You desire to drink a sweet drink, but instead of sugar, you drop salt into the cup, imagining salt to be sugar. That is the state of man today. He craves for peace, but does not know how to attain it. The means he adopts do not lead him to the anticipated end. A large percentage of people who come to me ask for moksha (Self-Realisation or Liberation) from the bondage of grief and joy, birth and death. But, when I offer to bless them with the consummation of their wish, they do not come forward; they would rather have it ten years or five years later. So all the thirst and craving are just a pose; it is a fashionable slogan, and nothing more. Man must be sincere; his word must be in conformity with his feeling, and his action must be in conformity with his word. Resolve on this practice, at least from today. Do not be false to yourself. 



Engkau menginginkan untuk minum minuman yang manis, namun bukannya menambahkan gula ke dalam cangkir malahan engkau menuangkan garam ke dalamnya dengan membayangkan bahwa garam adalah gula. Itu adalah keadaan manusia saat sekarang. Manusia menginginkan kedamaian, namun tidak mengetahui cara mencapainya. Sarana yang manusia ambil tidak menuntunnya pada tujuan akhir. Sebagian besar orang yang datang kepada-Ku menanyakan tentang moksha (pembebasan) dari perbudakan duka dan suka cita, kelahiran dan kematian. Namun, ketika Aku menawarkan mereka karunia sesuai dengan keinginan mereka, malahan mereka tidak datang; mereka lebih suka memilikinya sepuluh atau lima tahun lagi. Jadi semua rasa haus dan keinginan itu hanyalah sebuah pajangan; sebuah slogan yang indah, dan tidak lebih dari itu. Manusia harus bersifat tulus, perkataannya harus sesuai dengan perasaannya, dan perbuatannya harus sesuai dengan perkataannya. Miliki ketetapan hati untuk menjalankan hal ini, setidaknya mulai dari hari ini. Jangan menyesatkan dirimu sendiri. (Divine Discourse, Feb 15, 1969)

-BABA

 

No comments:

Post a Comment