During the ten days of the Dasara, the Rakshasas (demons) in the form of wicked qualities are destroyed. Rakshasas do not mean demonic beings. The bad qualities in people are the demons. Arrogance is a demon. Bad thoughts are demons. When the Lord metes out a punishment, it may appear harsh. They depend on the time, place and the circumstances in which the Lord acts. Butter can be split with a finger. But a powerful hammer is needed to break a piece of iron. The Lord deals with Sathwic persons in a Sathwic way. The Lord applies the Rajasic weapon against Rajasic persons. Unknowingly, people attribute dreaded forms and qualities to the Divine. This is not proper. The Divine has only one attribute, Love. Love is God. Love pervades the Cosmos. View the world through the eyes of love and you will experience bliss.
Selama sepuluh hari dari Dasara, Rakshasas (setan) dalam bentuk sifat-sifat jahat dihancurkan. Rakshasas bukan hanya berarti setan. Sifat-sifat buruk pada seseorang adalah setan. Kesombongan adalah setan. Pikiran buruk adalah setan. Ketika Tuhan memberikan hukuman, hal itu mungkin tampak keras. Mereka bergantung pada waktu, tempat dan keadaan di mana Tuhan bertindak. Mentega dapat dibagi dengan menggunakan jari. Tetapi palu yang kuat diperlukan untuk memecah sepotong besi. Tuhan berhubungan dengan orang Sathwic dengan cara yang Sathwic. Tuhan menggunakan senjata Rajasic terhadap orang-orang yang Rajasic. Tanpa sadar, orang-orang ditakuti dengan atribut dan sifat-sifat Tuhan. Ini tidaklah tepat. Tuhan hanya memiliki satu atribut yaitu Cinta-kasih. Kasih adalah Tuhan. Cinta-kasih meliputi seluruh Cosmos/ alam semesta. Lihatlah dunia ini melalui mata cinta-kasih maka engkau akan mengalami kebahagiaan.
-BABA
No comments:
Post a Comment