Joy and grief are as day and night; they have to be put up with and gone through. They will neither appear nor disappear at your will! Both are related to the physical or the material - the body; they do not affect the soul. You are liberated the moment you transcend joy and grief. What is there to grieve in life? Did you grieve when your body underwent changes? The child disappears in the boy, the boy in the youth, the youth is lost in the middle-aged man who in turn is lost in the old man. You never weep over these changes that affect the body; why then, when the body is lost in death? Whatever changes your body may suffer, the Atma, the splendour of the true Wisdom remains immortal. Being established unshakably in this knowledge is the sign of the wise, the Jnani.
Sukacita dan dukacita dapat diibaratkan seperti siang dan malam, hendaknya kita menerima dengan tanpa mengeluh. Suka dan duka muncul ataupun lenyap bukan atas kehendakmu! Keduanya terkait dengan fisik atau materi yaitu badan dan tidak mempengaruhi jiwa. Engkau dapat dibebaskan saat engkau bisa melampaui suka dan duka. Apa yang membuatmu berduka dalam kehidupan? Apakah engkau berduka saat badanmu mengalami perubahan? Anak-anak berubah menjadi remaja, remaja menjadi pemuda, pemuda menjadi pria paruh baya yang pada akhirnya menjadi orang tua. Engkau tidak pernah menangisi perubahan-perubahan yang mempengaruhi badanmu, lalu mengapa kemudian engkau menangis ketika badan mengalami kematian? Apapun perubahan badan yang engkau alami, Atma tetap abadi. Tidak tergoyahkan dalam pengetahuan ini adalah tanda orang yang bijak, yaitu Jnani.
-BABA
No comments:
Post a Comment