Sunday, February 26, 2012

Thought for the Day - 26th February 2012 (Sunday)

Perform abhisheka (ceremonial bath given to the Deity) to the Atma-linga (the Divine within), with the waters of your own pure mental impulses (Chittha-vritthi). What is true yajna (ceremonial sacrifice)? Giving in charity accumulated wealth is Dravya yajnam. When all physical and mental activities are utilised for sadhana (spiritual discipline) it is Thapo yajna. Doing karma (action) but yet remaining unbound by it, is Yoga Yajna. When the chittha (mind) moves in one direction and the indriyas (sense organs) move in another, the person is doubly confused. So keep attachment afar. When you accomplish this, every act of yours becomes a sacrifice (Yajna). Whatever you speak becomes a holy mantra; and the place where you plant your foot is rendered holy.

Lakukanlah abhisheka (upacara mandi suci yang ditujukan untuk para Dewata) pada Atma-Lingga (Tuhan yang ada di dalam diri), dengan air yang berasal dari dorongan batin yang murni (Chittha-vritthi). Apa sesungguhnya Yajna (pengorbanan suci)? Memberikan amal yang merupakan akumulasi kekayaan adalah Dravya yajnam. Ketika semua aktivitas fisik dan mental dimanfaatkan untuk sadhana (disiplin spiritual) itulah Thapo Yajna. Melakukan karma (perbuatan) tetapi masih terikat dengan hasil dari karma tersebut, adalah Yoga Yajna. Ketika chittha (pikiran) bergerak dalam suatu arah dan indriya (organ-organ indera) bergerak ke tempat lain, orang tersebut mengalami kebingungan dua kali lipat. Jadi jauhkanlah keterikatan. Ketika engkau mencapai hal ini, setiap aktivitas yang engkau lakukan menjadi suatu pengorbanan (Yajna). Apa pun yang engkau ucapkan menjadi sebuah mantra suci, dan tempat di mana engkau menginjakkan kakimu diubah menjadi suci.

-BABA

No comments:

Post a Comment