The devotion of the Jnani (the Wise) is direct devotion (Bhakthi) to the Lord, for the Wise cognises the Lord as their own Self (Atma); this state is reached as a result of the merit accumulated through many lives. This devotion is not a stage attainable on the spur of the moment; nor is it available ready-made in shops for a price. It is the culmination of the spiritual endeavour of many lives. So too, if someone has become a Jnani today, you can imagine the years of Sadhana (spiritual efforts) that won for the person that state. The goal is reached stage by stage. Therefore, seekers and devotees must be ever vigilant, and keep away from all undesirable traits; they should try to grow in the contemplation of the glory of God, and in the practice of morality, eagerly striving to experience the real bliss of attainment. This bliss has then to be shared with the world. That will inaugurate world peace and world prosperity.
Pengabdian para Jnani (orang Bijaksana) adalah pengabdian langsung (Bhakthi) pada Tuhan, karena para Jnani menyadari bahwa Tuhan adalah Atma; keadaan ini dicapai sebagai hasil dari akumulasi kebaikan melalui banyak kehidupan. Bhakti ini bukanlah suatu tahapan yang dicapai dalam waktu singkat; juga bukan merupakan suatu barang jadi yang tersedia di toko-toko dengan harga tertentu. Ini adalah puncak dari upaya-upaya spiritual dari beberapa kehidupan. Demikian juga, jika seseorang, saat ini telah menjadi Jnani, engkau dapat membayangkan tahun-tahun Sadhana (upaya-upaya spiritual) yang telah dimenangkan pada keadaan tersebut. Tujuan tercapai tahap demi tahap. Oleh karena itu, pencari spiritual dan para bhakta harus selalu waspada, dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tidak baik, mereka hendaknya mencoba senantiasa merenungkan kemuliaan Tuhan, mempraktikkan moralitas, dan berjuang untuk mencapai kebahagiaan sejati (bliss). Kebahagiaan yang dicapai ini selanjutnya dibagi pada dunia, sehingga akan tercipta perdamaian dunia dan kesejahteraan dunia.
-BABA
No comments:
Post a Comment