Wednesday, December 26, 2012

Thought for the Day - 26th December 2012 (Wednesday)




Repetition of God’s Name is the process by which the dedicatory attitude can be cultivated and grown. When confronted by a calamity, you must attach yourself to this spiritual practice, even more firmly, instead of losing faith in it and getting slack. Do not give up the medicine, when you need it the most! The pity is that when most people face the first disappointment, they lose courage and confidence, and give up their Lord! There are also others, who call out the Names of the Lord, when they are displeased with some happenings, or when they are depressed, in a tone indicative of disgust, uttering it with a sigh or a groan. This is very incorrect. The Name of the Lord must always be pronounced with joy, gratitude, exultation and remembering Him in all splendour. Call Him with Love, call Him with a heart full of sincere yearning.

Pengulangan Nama Tuhan adalah proses dimana sikap pengabdian pada Tuhan dapat dikembangkan dan ditanamkan. Ketika dihadapkan pada suatu bencana, engkau harus mendekatkan dirimu pada praktik spiritual, bahkan dengan lebih sungguh-sungguh, bukannya kehilangan kepercayaan dan melemah. Jangan meninggalkan obat, ketika engkau membutuhkannya! Sangat disayangkan sekali, ketika kebanyakan orang menghadapi kekecewaan pertama kalinya, mereka kehilangan keberanian dan kepercayaan diri, dan meninggalkan Tuhan! Ada juga yang lainya, yang memanggil Nama Tuhan, ketika mereka tidak senang dengan beberapa kejadian, atau ketika mereka mengalami depresi, dengan nada yang menunjukkan kebencian, mengucapkan dengan mengeluh. Ini sangatlah tidak benar. Nama Tuhan harus selalu diucapkan dengan sukacita, rasa syukur, kegembiraan dan mengingat-Nya dalam semua kemuliaan-Nya. Panggillah Beliau dengan penuh Cinta-kasih, dengan hati yang penuh dengan kerinduan yang tulus.
BABA

No comments:

Post a Comment