Tuesday, July 2, 2013

Thought for the Day - 30th June - 2nd July 2013

Date: Sunday, June 30, 2013


This day, you may feel you have no need of the Lord, but remember, when the pangs of hunger gnaw, you start pining for food. Therefore, wash your hearts with tears of joy so that the Lord might install Himself therein. A zamindar may own all of the fields up to the very horizon on all sides, but he will choose to sit only on a patch that is clean! In the same way, when the Lord chooses the heart of a devotee, it does not mean that all other hearts are not His. They are only not clean enough. He is everywhere, everything is His, His gaze is on all. If God was not all this, how could they shine, or exist even as much as they do now? Therefore, have full faith in God and in yourselves, engage always in good deeds and beneficial activities; speak the truth, do not inflict pain by word or deed or even thought. That is the way to gain peace; that is the highest merit which you can earn in this life.


Saat ini, engkau mungkin merasakan bahwa engkau tidak membutuhkan Tuhan, tetapi ingatlah, ketika sakitnya penderitaan kelaparan menggerogoti, engkau mulai merindukan makanan. Oleh karena itu, cucilah hatimu dengan air mata kebahagiaan sehingga Tuhan dapat meng-install Diri Beliau Sendiri di dalamnya. Seorang zamindar (penguasa/keluarga ningrat) bisa jadi memiliki tanah/ladang sampai di semua sisi, tetapi ia akan memilih untuk duduk hanya pada patch (sebidang tanah) yang bersih! Dengan cara yang sama, ketika Tuhan memilih hati para bhakta-Nya, itu bukan berarti bahwa semua hati yang lainnya bukan hati-Nya. Mereka hanya belum cukup murni. Beliau ada di mana-mana, semuanya adalah Beliau, tatapan-Nya adalah untuk semuanya. Jika Tuhan bukan semuanya ini, bagaimana mungkin mereka dapat bersinar, atau ada bahkan sebanyak yang mereka lakukan sekarang? Oleh karena itu, milikilah keyakinan penuh kepada Tuhan dan pada dirimu sendiri, selalu berbuat baik dan melakukan kegiatan yang bermanfaat, berbicara kebenaran, tidak menimbulkan rasa sakit pada perkataan atau perbuatan atau bahkan dalam pikiran. Itulah cara untuk mendapatkan kedamaian; itulah pahala tertinggi yang bisa engkau peroleh dalam kehidupan ini.

-BABA




Date: Monday, July 01, 2013


What the world needs is more hard work, done in a spirit of sacrifice, of relinquishing one’s personal comforts to make others happy. Every being has truth, sweetness and Divinity embedded within them. Only they do not take the time to learn how to manifest that latent Divinity, how to realize the Truth and how to taste that innate sweetness. Hence people carry the twin burdens of joy and grief tied to the ends of a single pole slung across their shoulders. Courage is the tonic for getting health and strength, both physical and mental. Give up doubt, hesitation and fear. Never give any chance for these to strike root in your mind. Take the Name of your Favourite Lord and savour it on your tongue – it will help you give up fear and doubt. Through your own inner divine strength, you can achieve anything. You can become God, for sure! Keep the Name of the Lord always on your tongue and in your mind; it will help you give up fear and doubt.



Apa kebutuhan dunia saat ini adalah bekerja lebih keras, yang dilakukan dalam semangat pengorbanan, melepaskan kenyamanannya sendiri untuk membuat orang lain berbahagia. Setiap makhluk memiliki kebenaran, kemanisan, dan Divinity (ketuhanan) yang tertanam dalam diri mereka. Hanya mereka tidak mengambil waktu untuk belajar bagaimana untuk mewujudkan Divinity yang laten, bagaimana mewujudkan Kebenaran dan bagaimana merasakan kemanisan yang latent tersebut. Karena alasan itulah orang-orang membawa beban kembar sukacita dan penderitaan yang terikat pada bahu mereka. Keberanian adalah tonik untuk mendapatkan kesehatan dan kekuatan, baik fisik dan mental. Tinggalkanlah keragu-raguan, ketidakpastian, dan ketakutan. Janganlah pernah memberikan kesempatan pada semuanya itu menyerang akar pikiranmu. Ambillah Nama Tuhan Favorit-mu dan menikmatinya di lidah - ini akan membantumu melepaskan ketakutan dan keragu-raguan. Melalui kekuatan ilahi dalam dirimu sendiri, engkau dapat mencapai apapun. Engkau bisa menjadi perwujudan Tuhan. Simpanlah selalu Nama Tuhan di lidah-mu dan dalam pikiran-mu, itu akan membantumu melepaskan ketakutan dan keragu-raguan.
-BABA



Date: Tuesday, July 02, 2013

 
There is no need to fight against the fundamental delusion of body attachment with overwhelming force and argument. Delusion will disappear, if you just sit quietly for one minute and analyse for yourself your own experience with this transient world. Jnana (Wisdom) is not Apraaptha-praapthi, something that is acquired from somewhere, like the gift of money from a donor to a person who did not have it. Wisdom is Praaptha-Praapthi! It is like forgetting about the ten-rupee note that you kept in a book you were reading. You then lent that book to someone and later asked him for a ten-rupee loan. He just gave it to you from the book, which is your own money. Similarly the Guru brings out the treasure of wisdom, from your very own hridaya pustaka - book of your heart!


Tidak perlu untuk melawan delusi (maya) kelekatan pada badan jasmani dengan kekuatan luar biasa dan argumen. Delusi akan hilang, hanya jika engkau duduk diam selama satu menit dan menganalisis sendiri pengalamanmu sendiri pada dunia yang sementara ini. Jnana (Wisdom) bukanlah Apraaptha-praapthi, sesuatu yang diperoleh dari suatu tempat, seperti pemberian uang dari si penyumbang kepada orang yang tidak memilikinya. Kebijaksanaan adalah Praaptha-Praapthi! Hal ini dapat diibaratkan seperti engkau  lupa meletakkan uang sepuluh rupee yang disimpan dalam sebuah buku yang sedang engkau baca. Engkau kemudian meminjamkan buku itu kepada seseorang dan kemudian engkau meminjam sepuluh rupee darinya. Dia memberikan kepadamu sepuluh rupee yang berasal dari buku tsb, yang adalah uangmu sendiri. Demikian pula, Guru, mengungkapkan harta kebijaksanaan, dari Hridaya pustaka-mu sendiri  - buku yang berasal dari hatimu!
-BABA


No comments:

Post a Comment