Intellect loves to revel in discussions and disputations. Once you yield to this temptation, it takes a long while for you to escape from its shackles and move on to enjoy the bliss, which you can attain only from its nullification. Your feelings and emotions warp your thought process, and convert reason into an untamed bull. Always be aware of the limitations of reason and logic. They must give way and yield to devotion. After a point in time, your spiritual path must be illumined by devotion and intuition. Hence, be aware – your intellect can help you only for some distance along the Godward path. Very often, egoism tends to encourage and justify one’s actions, for a person is led along the wrong path by one’s own reason, if that is the path the person likes! You often come to the conclusion you want to reach! So make a careful choice on the path you tread!
Intelek gemar bersenang-senang dalam diskusi dan perdebatan-perdebatan. Setelah engkau menyerah pada godaan ini, dibutuhkan waktu yang lama untuk melepaskan diri dari belenggu tersebut untuk menikmati kebahagiaan sejati, yang dapat engkau capai hanya dengan melepaskan belenggu tersebut. Perasaan dan emosi dapat membengkokkan/menyesatkan proses berpikirmu, dan mengubah akal menjadi seekor sapi liar. Sadarilah keterbatasan akal dan logika. Mereka harus berhenti dan menyerah pada pengabdian/bhakti. Setelah titik waktu tertentu, jalan spiritualmu harus diterangi oleh pengabdian/bhakti dan intuisi. Oleh karena itu, berhati-hatilah - intelekmu dapat membantumu hanya untuk jarak tertentu di sepanjang jalan Tuhan. Seringkali, egoisme mendorong dan membenarkan tindakan seseorang, karena ia diarahkan menuju jalan yang salah, jikalau itu jalan yang diinginkan! Engkau sering sampai pada kesimpulan engkau ingin mencapainya! Jadi berhati-hatilah memilih jalan yang engkau lalui!
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment