You may undertake any number of spiritual practices, but never forget God’s name even for a moment. Never do anything that will take you away from God. You can achieve anything through prayer. You need not pray loudly; it is enough if you pray mentally. God resides in your heart and listens to all your prayers. If you aspire to attain His grace, contemplate on Him incessantly. Worldly difficulties come and go. Do not attach much importance to them. Through prayer one can overcome any difficulty. Only God’s grace is true and everlasting, strive to attain it. Chant the name of God day in and day out. That alone will protect you at all times. Just as air is all pervasive, God is present in you, with you, around you, below you, above you. Hence be in constant communion with Him. When you develop faith in Divinity, you will naturally have unity. Consequently, there will be no scope for enmity.
Engkau dapat melakukan sejumlah praktik spiritual, tetapi jangan pernah melupakan nama Tuhan bahkan untuk sesaat. Jangan pernah melakukan apa pun yang akan membawamu jauh dari Tuhan. Engkau dapat mencapai apapun melalui doa. Engkau tidak perlu berdoa dengan keras; sudah cukup jika engkau berdoa dalam batin. Tuhan bersemayam di dalam hatimu dan mendengarkan semua doa-doamu. Jika engkau berkeinginan untuk mendapatkan berkat-Nya, renungkanlah Beliau tanpa henti. Kesulitan duniawi datang dan pergi. Janganlah engkau terikat pada hal tersebut. Melalui doa, akan dapat mengatasi kesulitan. Hanya berkat Tuhan yang benar dan abadi, engkau hendaknya berusaha untuk meraihnya. Chantingkanlah nama Tuhan setiap saat, hanya ini yang akan melindungimu. Sama seperti udara yang meliputi segalanya, Tuhan ada di dalam dirimu, denganmu, di sekitarmu, di bawahmu, di atasmu. Oleh karena itu, engkau hendaknya senantiasa menjalin hubungan yang erat dengan-Nya. Ketika engkau mengembangkan keyakinan pada Tuhan, secara alami engkau akan memiliki kesatuan. Akibatnya, tidak akan ada ruang bagi permusuhan. (Divine Discourse, 21 July 2005)
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment