Enter upon that task of Sadhana from now on; that is the lesson you must learn here. Otherwise yatra (pilgrimage) leads only to the accumulation of patra (objects and souvenirs). Devotion is something sweet, soothing, refreshing and restoring. It must confer patience and fortitude. The devotee will not be perturbed if another is blessed with more grace. The devotee is humble and bides one’s time, knowing that there is a higher power that knows more and that it is just and impartial. In the light of that knowledge, the devotees will communicate their troubles and problems only to their Lord; they will not humiliate themselves by talking about them to all and sundry, for what can a man, who is as helpless as another, do to relieve them? It is only those who have that implicit faith in God, who will deign to communicate only with the Lord and none else, who deserve Amrita (nectar of immortality).
Laksanakanlah Sadhana dari sekarang; itulah pelajaran yang harus engkau pelajari di sini. Jika tidak, yatra (ziarah) hanya mengarah pada akumulasi patra (objek dan souvenir). Pengabdian adalah sesuatu yang manis, menenangkan, menyegarkan, dan memulihkan. Pengabdian harus memberi kesabaran dan ketabahan. Bhakta tidak akan merasa terganggu jika yang lainnya diberkati dengan lebih banyak berkat. Bhakta rendah hati dan menunggu waktu, mengetahui bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi yang mengetahui lebih banyak serta adil dan tidak memihak. Dalam cahaya pengetahuan itu, bhakta akan mengkomunikasikan kesulitan dan masalahnya hanya kepada Tuhan; mereka tidak akan mempermalukan diri mereka dengan berbicara tentang mereka kepada semua orang. Apa yang dapat seseorang lakukan untuk meringankan mereka? Hanya mereka yang memiliki keyakinan yang mutlak pada Tuhan, yang akan berkenan untuk berkomunikasi hanya dengan Tuhan dan tidak dengan yang lainnya, yang layak mendapatkan Amrita (nektar keabadian). (Divine Discourse, 28 Dec 1960)
-BABA
Daily Inspiration as written in the Ashram of Bhagawan Sri Sathya Sai Baba (Prasanthi Nilayam), translated into Bahasa Indonesia
No comments:
Post a Comment