Thursday, March 26, 2015

Thought for the Day - 26th March 2015 (Thursday)


Everyone in this ephemeral and transient world aspires for peace and security. But money, education, position of authority and physical comforts cannot confer peace and security. Peace originates from the heart. You can experience peace and security only when your heart is filled with love. Most people today are bereft of gratitude, which is one of the most essential qualities. They forget the help rendered to them by others. As long as you are alive, you should be grateful for the help you received from others. There are two things you must forget: the help you rendered to others and the harm others have done to you. If you remember the help you rendered, you will always expect something in return. Remembrance of the harm done to you by others generates in you a sense of revenge. Always remember only the help you received from others. The one with these sacred qualities is an ideal human being.
Semua orang yang berada di dunia fana dan sementara ini berkeinginan untuk kedamaian dan keamanan. Tetapi uang, pendidikan, posisi otoritas dan  kenyamanan fisik tidak bisa memberikan kedamaian dan keamanan. Kedamaian berasal dari hati. Engkau dapat mengalami kedamaian dan keamanan hanya ketika hatimu penuh dengan cinta-kasih. Kebanyakan orang saat ini kehilangan rasa syukur, yang merupakan salah satu kualitas yang paling penting. Mereka lupa bantuan yang diberikan kepada mereka oleh orang lain. Selama engkau masih hidup, engkau harus berterima kasih atas bantuan yang engkau terima dari orang lain. Ada dua hal yang harus engkau lupakan: bantuan yang engkau berikan kepada orang lain dan kesalahan yang orang lain telah lakukan untukmu. Jika engkau mengingat bantuan yang engkau berikan pada orang lain, engkau akan selalu mengharapkan sesuatu sebagai balasannya. Mengingat  kesalahan yang dilakukan orang lain padamu menghasilkan rasa balas dendam pada dirimu. Selalu ingatlah bantuan yang engkau terima dari orang lain. Orang dengan sifat-sifat suci adalah manusia yang ideal. (Divine Discourse, 18 March 1999)

-BABA

No comments:

Post a Comment