Friday, July 24, 2015

Thought for the Day - 23rd July 2015 (Thursday)


People say that service to humanity (manava seva) is service to God (Madhava seva). That is true. But although the service of humanity is holy, unless it is merged in the bigger ideal, people won’t benefit, however huge the service. Mere repetition of the slogan is useless if service is done without faith in the divinity of people and with an eye on name and fame and the fruits of one’s action. Whatever actions one undertakes, if one constantly has as companion the contemplation of the Lord, and faith in the essential divinity of people, then the statement about service to humanity and service to God being the same is justified. Without thoughts of God (Madhava), how can service to God originate? Instead, whatever is done with the Lord in mind, along the path of truth and according to aspects of dharma, has to be considered as selfless service (seva) to the Lord.


Orang-orang mengatakan bahwa pelayanan kepada manusia (manava seva) adalah pelayanan kepada Tuhan (Madhava seva). Itu adalah benar. Namun walaupun pelayanan kepada manusia adalah suci, kecuali jika pelayanan ini menyatu dengan idealisme yang lebih besar, maka mereka tidak akan mendapatkan keuntungan seberapa besarpun pelayanan yang dilakukan. Hanya mengulang-ulang slogan, tidak ada gunanya. Demikian juga jika pelayanan yang dilakukan tanpa adanya keyakinan bahwa Tuhan bersemayam dalam diri setiap orang dan dengan pandangan yang mengarah pada nama dan ketenaran dan juga hasil dari tindakan, maka tidak ada gunanya. Apapun tindakan yang dilakukan, jika ia secara tanpa henti memiliki pandangan yang terpusat pada Tuhan dan yakin pada keilahian yang menjadi sifat dasar dalam diri manusia, maka pernyataan tentang pelayanan kepada manusia adalah sama dengan pelayanan kepada Tuhan adalah sama, dapat dibenarkan. Tanpa memikirkan tentang Tuhan (Madhava), bagaimana pelayanan kepada Tuhan dapat terwujud? Sebaliknya, apapun yang dilakukan dengan bersama Tuhan di dalam pikiran, sepanjang jalan kebenaran dan sesuai dengan aspek kebajikan, maka layak untuk disebut sebagai pelayanan yang tulus (seva) kepada Tuhan. (Prema Vahini, Ch 71)
-BABA

No comments:

Post a Comment