Saturday, September 19, 2015

Thought for the Day - 19th September 2015 (Saturday)

God is infinite. It is impossible to measure Him or compare Him with anything, for there is no ‘other’ to compare. He is omnipresent. The Vedas declare, “He is One alone without a second“ (Ekam eva Advitiyam). The Divine willed: “I am One; I shall become many” (Ekoham Bahusyaam). By His Will God manifested Himself in the many. All religions have accepted this truth. The Bible declares: "God created man in His own image." Thus from the One, the manifold cosmos emerged. With the growth of knowledge, the animal nature in man has diminished and he has been able to develop and refine his culture. As the saying goes, Divine appears in human form (Daivam maanusha rupena). Hence do not consider yourself as a mere product of Nature, a creature of the senses and the physical elements. You are an embodiment of Divinity.


Tuhan adalah tidak terbatas dan adalah tidak mungkin untuk mengukur-Nya atau membandingkan-Nya dengan apapun juga, karena tidak ada 'yang lain' untuk dibandingkan. Tuhan ada di mana-mana. Dalam Weda dinyatakan, "Tuhan adalah satu dan tidak ada duanya" (Ekam eva Advitiyam). Tuhan berkehendak: "Aku adalah Satu; Aku akan menjadi banyak "(Ekoham Bahusyaam). Dengan kehendak-Nya Tuhan akan mewujudkan diri-Nya menjadi banyak. Semua agama telah menerima kebenaran ini. Dalam Injil dinyatakan: "Tuhan menciptakan manusia dengan bayangan-Nya." Jadi, dari Tuhan yang satu, maka berbagai jenis yang ada di alam semesta muncul. Dengan berkembangnya pengetahuan, sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam diri manusia telah dikurangi dan manusia mampu berkembang dan memperbaiki kebudayaannya. Seperti peribahasa mengatakan, keilahian muncul dalam diri manusia (Daivam maanusha rupena). Oleh karena itu jangan menganggap dirimu sendiri hanyalah hasil dari alam, sebuah ciptaan dari Indria dan unsur-unsur fisik saja. Engkau adalah perwujudan keilahian. (Divine Discourse, 15-Sep-1988)

-BABA

No comments:

Post a Comment