Tuesday, July 18, 2017

Thought for the Day - 18th July 2017 (Tuesday)

Sage Narada, who had mastered the many sciences and arts, could not secure the supreme bliss that comes from peace of mind. Troubled by this lack of peace he approached the sage Sanatkumara and asked him what was the cause of his condition. The sage asked Narada what were his accomplishments. Narada told the sage that he was proficient in all the Vedas and Vedantas and had mastered the sixty-four different sciences including the training of elephants and the rearing of cows. Laughing within himself, sage Sanatkumara asked: “Are these your only accomplishments? Oh Narada, without knowing who you are, what is the use of knowing all other things?" People make various attempts to understand everything in the world. But no one makes any effort to understand oneself. An enormous amount of time is spent on understanding other things, but man cannot find the time to know himself. Whatever one's scholarship, intelligence or position, one cannot have peace of mind and happiness if one does not know the real Self.


Resi Narada, yang telah menguasai banyak pengetahuan dan seni, tidak bisa menjamin kebahagiaan yang datang dari kedamaian pikiran. Terganggu karena kurangnya kedamaian maka Resi Narada mendatangi Resi Sanatkumara dan menanyakan padanya apa penyebab dari keadaan ini. Resi Sanatkumara menanyakan Narada apa yang menjadi kepandaiannya. Narada mengatakan pada sang Resi bahwa ia adalah sangat mahir dalam semua Weda dan Wedanta dan telah menguasai 64 pengetahuan yang berbeda termasuk melatih gajah dan merawat sapi. Tertawa di dalam hati, Resi Sanatkumara bertanya: “Apakah hanya ini saja kepandaianmu? Oh Narada, tanpa mengetahui siapa dirimu, apa gunanya mengetahui semua hal lainnya?” Orang-orang membuat berbagai usaha untuk memahami segala sesuatunya di dunia. Namun tidak ada seorangpun melakukan usaha apapun untuk memahami dirinya sendiri. Banyak waktu sudah dihabiskan dalam memahami hal lain, namun manusia tidak dapat menemukan waktu untuk mengetahui dirinya sendiri. Apapun kepintaran, kecerdasan atau jabatan seseorang maka orang itu tidak bisa memiliki kedamaian pikiran dan kebahagiaan jika seseorang tidak mengetahui dirinya yang sejati. (Divine Discourse, Sep 3, 1990)

-BABA

No comments:

Post a Comment