Thursday, September 14, 2017

Thought for the Day - 14th September 2017 (Thursday)

The Nature around us and with us is the vesture of God, presenting ample evidences of His beauty, goodness, wisdom and power, wherever we look. But the art of recognising Him is strange to us and so we deny Him and live in darkness. We have all around us in the atmosphere the music emanating from various broadcasting stations, but they do not assail your ear at any time. You are not aware of any station. But if you have a receiver, and if you tune it to the correct wavelength, you can hear the broadcast from any particular station; if you fail to tune it correctly, you will get only nuisance instead of news! Similarly the Lord is everywhere - above, around, below and beside you. For recognising Him, you require not a yantra (machine) but a mantra (mystical potent formula). Dhyana (meditation) is tuning to the exact location of the station, love is the tuning fork. Tune in, realise the Divine and enjoy the bliss He confers!


Alam di sekitar kita dan juga yang bersama kita adalah wujud Tuhan, menunjukkan banyak bukti tentang keindahan-Nya, kebaikan, kebijaksanaan, dan kekuatan, kemanapun kita memandang. Namun seni dalam mengenali-Nya adalah aneh bagi kita sehingga kita menyangkal-Nya dan hidup dalam kegelapan. Kita memiliki semuanya di sekitar kita dalam atmosfer dimana musik yang berasal dari berbagai stasiun penyiaran, namun semuanya itu tidak sampai di telingamu. Engkau tidak menyadari stasiun yang mana saja. Namun jika engkau memiliki pemancar penerima dan jika engkau menyetelnya pada gelombang yang benar, engkau dapat mendengar siaran dari stasiun radio tertentu; jika engkau tidak bisa mendapatkan gelombang yang tepat, maka engkau hanya akan mendapatkan gangguan daripada berita! Sama halnya Tuhan ada dimana-mana – diatas, disekitar, dibawah dan disampingmu. Untuk menyadari-Nya, engkau tidak membutuhkan sebuah yantra (mesin) namun sebuah mantra (kata-kata suci). Dhyana (meditasi) adalah menghubungkan lokasi yang tepat pada stasiun yang ada, kasih adalah sebagai garputala. Sambungkan pada salurannya, sadari keillahian dan nikmati kebahagiaan yang Tuhan berikan! (Divine Discourse, Jan 1, 1971)

-BABA

No comments:

Post a Comment