Thursday, January 18, 2018

Thought for the Day - 17th January 2018 (Wednesday)

If you want to see God, you should firmly believe that you are not the body. To identify yourself with the body is but an illusion. All that is seen outside is only a reflection and is not the reality. Whatever you see and whomever you come across, consider every form as nothing but the manifestation of Divinity. Do not give scope for differences of ‘I’ and ‘you’. Wherever you see, everything in God’s creation is reaction, reflection and resound. You look into a mirror and say that you are in the mirror. In fact, you are not in the mirror. It is only your reflection that appears in the mirror. When you go behind the hill and shout “Hello”, you will immediately hear someone shouting at you with the same intensity. In fact that voice belongs to you only, not to anyone else. Whatever you see outside is the reflection of your inner being.


Jika engkau ingin melihat Tuhan, engkau seharusnya dengan mantap meyakini bahwa engkau bukanlah badan. Dengan mengidentifikasi dirimu dengan badan adalah hanya sebuah khayalan. Semua yang dilihat di luar hanyalah sebuah pantulan dan bukanlah sebuah kenyataan. Apapun yang engkau lihat dan siapapun yang engkau temui, pandang setiap bentuk tiada lain adalah perwujudan dari ke-Tuhanan. Jangan memberikan ruang bagi perbedaan tentang ‘aku’ dan ‘kamu’. Dimanapun engkau melihat, segala sesuatu dalam ciptaan Tuhan adalah reaksi, pantulan dan gema. Saat engkau melihat ke sebuah cermin dan berkata bahwa engkau ada di cermin. Sejatinya, engkau tidak ada di cermin. Itu hanya bayangan atau pantulanmu saja yang muncul di cermin. Ketika engkau pergi di belakang bukit dan berteriak “Halo”, maka engkau dengan segera mendengar seseorang berteriak kepadamu dengan intensitas yang sama. Sejatinya suara itu adalah milikmu, dan bukan milik orang lain. Apapun yang engkau lihat di luar adalah pantulan dari keberadaan di dalam dirimu. [Divine Discourse, Mar 21, 2004]

-BABA

No comments:

Post a Comment