Tuesday, July 3, 2018

Thought for the Day - 3rd July 2018 (Tuesday)

Swami's Prema (Love) has no trace of self-interest in it. It is absolutely pure. Swami knows only how to give, not how to receive. Swami's hand is held above for conferring something, not stretched for seeking anything. Moreover, once Swami has declared, "You are Mine", whatever wrong ways they may pursue, Swami will not abandon them. It may be asked why anyone who has been accepted by Swami thus should be subject to hardships and troubles. These troubles are the consequences of their own karma (actions). They have to see that their conduct is right. If, supposing, the Lord blesses a man with a hundred years of life, he should not get puffed up with pride and start jumping from a tree in the confidence that he will live for a century. He may live for a hundred years, but may have his leg broken in the fall. So in accepting the blessing of God, one should also try to lead a righteous life.


Kasih sayang Swami tidak memiliki jejak mementingkan diri sendiri di dalamnya. Kasih sayang Swami sepenuhnya suci dan murni. Swami hanya tahu bagaimana memberi, dan tidak bagaimana menerima. Tangan Swami bergerak ke atas adalah untuk menganugerahkan sesuatu dan bukan untuk meminta apapun juga. Selain itu, sekali Swami telah menyatakan, "engkau adalah milik-Ku ", apapun jalan salah yang mungkin mereka pilih, Swami tidak akan meninggalkan mereka. Mungkin ditanyakan mengapa siapapun yang telah diterima oleh Swami mendapatkan kesulitan dan masalah. Masalah-masalah ini adalah akibat dari karma (perbuatan) mereka sendiri. Mereka harus menjaga bahwa tingkah laku mereka adalah benar. Jika, sekiranya Tuhan memberkati seseorang dengan hidup seratus tahun, maka dia seharusnya tidak menjadi sombong dengan merasa bangga dan mulai melompat dari sebuah pohon dalam kepercayaan diri bahwa dia akan hidup selama seratus tahun. Dia mungkin hidup selama seratus tahun, namun kakinya akan patah akibat dari jatuh itu. Jadi dalam menerima karunia Tuhan, seseorang seharusnya juga mencoba untuk menjalani hidup yang mulia dan berbudi. (Divine Discourse, Jul 13, 1984)

-BABA

No comments:

Post a Comment