Friday, April 5, 2019

Thought for the Day - 3rd April 2019 (Wednesday)

To say that God is the prime cause of everything is true to a certain extent, but you are not thrust by Him into an iron cage of destiny from which there is no escape. Do not blame fate or the stars for your condition. He has endowed you with discrimination and detachment, and also with a sense of awe and wonder; you have to use these for attaining Him. Though bound, you are not entirely incapacitated. A cow that is tethered to a post by means of a rope can walk around it and graze on all the area that the rope can traverse; when all the grass therein has been eaten, perhaps the master might loosen the knot and tether it to another different post! Graze freely as far as the rope allows, but do not stray far from the post and pull at the rope, then you will inflict pain on your neck.


Dengan mengatakan bahwa Tuhan adalah penyebab utama dari segalanya adalah benar untuk sampai taraf tertentu, namun engkau bukan didorong oleh Tuhan masuk ke dalam kandang besi dari takdir dimana tidak ada jalan keluar. Jangan menyalahkan nasib atau bintang atas keadaanmu. Tuhan telah memberkatimu dengan kemampuan membedakan (diskriminasi) dan tanpa kemelekatan, dan juga dengan rasa kagum; engkau harus menggunakan semua hal ini untuk mencapai Tuhan. Walaupun terikat, engkau tidak sepenuhnya menjadi tidak berdaya. Sebagai contoh seekor sapi yang ditambatkan pada sebuah tonggak dengan tali sebagai sarananya dimana sapi dapat berjalan sekitar tempat itu dan makan rumput yang ada di sekitarnya sampai batas tali yang ada; ketika semua rumput yang ada dalam batas tali itu sudah habis, mungkin pemilik sapi akan melonggarkan ikatannya dan menambatkan di tempat yang lain! Makanlah rumput dengan bebas sepanjang diizinkan oleh tali itu, namun tidak menyimpang dari tonggak dan menarik tali yang ada, kemudian engkau akan mendapatkan rasa sakit di lehermu. (Divine Discourse, Nov 24, 1961)

-BABA

No comments:

Post a Comment