Thursday, April 30, 2020

Thought for the Day - 29th April 2020 (Wednesday)

Anger will pollute the earned wisdom. Unbridled desire will foul all actions. Greed will destroy devotion and dedication. Anger, desire, and greed will undermine the actions, spiritual wisdom, and devotion and make one a boor. But the root cause of anger is desire, and desire is the consequence of ignorance. Ignorance is the characteristic of the animal (pasu). The animal is that which has outward vision and accepts what the external vision conveys. The inward vision will lead a person to Pasupati, the Lord of all living beings. One who has not mastered the senses is an animal. An animal is born with qualities that cannot be eliminated so easily. It has no capacity to understand the meaning of the advice given. But people can be educated into better ways. Hence the statement in the scriptures, “For all animate beings, birth as a human is a rare achievement.” Humans are indeed the most fortunate and most holy among animals, for their inborn qualities can be sublimated. 


Kemarahan akan mencemari kebijaksanaan yang diperoleh. Keinginan yang tidak terkendalikan akan mengotori semua perbuatan. Ketamakan akan menghancurkan bhakti dan dedikasi. Kemarahan, keinginan, dan ketamakan akan merusak perbuatan, kebijaksanaan spiritual, dan bhakti serta membuat seseorang menjadi kasar. Namun akar penyebab kemarahan adalah keinginan, dan keinginan adalah konsekuensi dari kebodohan. Kebodohan adalah karakteristik dari binatang (pasu). Binatang memiliki pandangan keluar dan menerima apa yang disampaikan oleh pandangan luar. Pandangan ke dalam batin akan menuntun seseorang pada Pasupati, Tuhan dari semua makhluk hidup. Seseorang yang belum menguasai indria adalah seekor binatang. Seekor binatang lahir dengan kualitas atau sifat yang tidak bisa dilenyapkan dengan mudah. Binatang tidak memiliki kapasitas untuk memahami makna dari nasihat yang diberikan. Namun manusia dapat dididik ke jalan yang lebih baik. Oleh karena itu pernyataan dalam naskah suci yang berbunyi, “Untuk semua makhluk hidup, kelahiran sebagai manusia adalah pencapaian yang langka.” Manusia sesungguhnya adalah yang paling beruntung dan paling suci diantara binatang, karena kelahiran mereka dapat dihaluskan. (Vidya Vahini, Ch 4)

-BABA

No comments:

Post a Comment